Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Sri Mulyani Pangkas Anggaran Kemenkeu Rp8,99 Triliun: Pengadaan Souvenir dan Konsumsi Rapat Dihapus

Sri Mulyani bilang Kemenkeu juga melakukan efisiensi melalui digitalisasi dokumen, budaya hemat energi, hingga penggunaan e-perjadin.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Sri Mulyani Pangkas Anggaran Kemenkeu Rp8,99 Triliun: Pengadaan Souvenir dan Konsumsi Rapat Dihapus
Nitis Nawaroh/Tribunnews
EFISIENSI ANGGARAN- Pagu anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dipangkas sebesar Rp 8,99 triliun dari pagu anggaran tahun 2025 sebanyak Rp 53,195 triliun. Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (13/2/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, efisiensi anggaran Kemenkeu sebanyak Rp 8,99 triliun berdampak pada penghapusan kegiatan seremonial, pengadaan souvenir hingga konsumsi saat rapat.

Pagu anggaran Kemenkeu tahun 2025 sebesar Rp 53,193 triliun mengalami efisiensi Rp 8,99 triliun sehingga sisa pagu anggaran menjadi Rp 44,203 triliun. Hal itu dia sampaikan dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (13/2/2025).

"Kita optimalkan dan efisienkan adalah berbagai dengan belanja-belanja operasi seperti consignering, kegiatan seremonial, kita hapuskan. Apakah pengadaan souvenir, pencetakan banner, spanduk, bahan konsumsi untuk rapat, kami tidak ada lagi di dalam rapat itu konsumsi," kata Sri Mulyani.

Bendahara negara itu bilang, efisiensi tersebut juga termasuk untuk belanja langganan daya dan jasa. Kemudian belanja sewa dan pemeliharaan gedung, serta peralatan mesin yang tidak prioritas.

Baca juga: Kementerian Agama Terkena Efisiensi Rp 12 Triliun, Menag: Salah Satu yang Paling Banyak Potongan

"Perubahan cara kerja baru juga kita introduce ini sebetulnya bukan hal yang baru, tapi kita akan makin akselerasi di dalam rangka untuk meningkatkan kualitas, tanpa menimbulkan dampak dari sisi belanja atau belanja ini belanjanya bahkan lebih diefisienkan," ujar Sri Mulyani.

Selain itu, Sri Mulyani bilang Kemenkeu juga melakukan efisiensi melalui digitalisasi dokumen, budaya hemat energi, penggunaan e-perjadin, pengembangan layanan bersama atau share services untuk kantor vertikal serta penggunaan peralatan kantor secara bersama.

"Penggunaan GMN, juga menggunakan standar dan juga termal ini tidak ada lagi yang memiliki ruang-ruang tersendiri. Jadi, lebih banyak digunakan secara bersama, pembatasan perjalanan dinas yang betul-betul sangat-sangat urgent sesuai presiden adalah yang tugas negara saja," jelas Sri Mulyani.

Berita Rekomendasi

Kemenkeu juga melakukan penataan ruang kerja kolaboratif, merubah kegiatan dari luring menjadi daring serta mengoptimalkan perangkat TIK.

"Kolaborasi unit Eselon I seperti melakukan berbagai kegiatan yang sifatnya join sehingga bisa lebih efisien dan kita juga menghilangkan seluruh snack untuk rapat," ungkap Sri Mulyani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Wiki Terkait

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas