Tak Lagi Monopoli Laki-laki, Perempuan Juga Bisa Kembangkan Karier di Sektor Tambang
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pekerja perempuan di sektor pertambangan Indonesia mencapai 115 ribu orang.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri pertambangan kerap dianggap sebagai industri yang didominasi oleh pria, dengan citra pekerjaan yang identik dengan kekuatan fisik dan lingkungan kerja yang keras.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pekerja perempuan di sektor pertambangan Indonesia mencapai 115 ribu orang, sementara pekerja laki-laki mencapai 1,28 juta orang. Proporsi ini bahkan terus menyusut, selama tiga tahun terakhir proporsi pekerja perempuan di industri tambang Indonesia hanya berada di angka 10 persen-11?ri total tenaga kerja.
Kesempatan kerja kaum perempuan di industri tambang juga untuk menjawab isu kesetaraan gender. Sejauh ini Pemerintah juga aktif memantau keterlibatan perempuan dalam industri pertambangan untuk memastikan adanya peningkatan secara berkelanjutan.
Di salah satu perusahaan sektor energi, PT ABM Investama Tbk (ABMM) misalnya, sejumlah perempuan sejak lama diberi kesempatan bekerja di perusahaan ini.
Baca juga: Pengamat Minta Pemerintah Perketat Industri Tambang usai 5 Korporasi Tersangka Baru Kasus Timah
Direktur Utama ABMM Achmad Ananda Djajanegara mengatakan, kesetaraan gender merupakan aspek kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif. “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang gender harus memiliki akses yang sama terhadap peluang karir di industri pertambangan,” ujar Andi dikutip Jumat, 14 Februari 2025.
Andi menceritakan, perusahaannya merancang program untuk mendukung pengembangan karir perempuan. Salah satunya adalah program talent and leadership for women. "Program ini mencakup pelatihan keterampilan teknis dan manajerial, serta coaching dan mentoring untuk mengasah kepemimpinan perempuan di lingkungan kerja," ungkapnya.
Mereka mengikuti berbagai program pelatihan dan mentoring agar dapat mengambil peran penting di sektor energi.
Di Indonesia, upaya untuk meningkatkan kesetaraan gender di sektor tambang juga mendapat dukungan dari pemerintah. Kesetaraan gender bahkan masuk dalam 17 program prioritas pemerintah.
Sekretaris Jenderal Mineral dan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Siti Sumilah Rita Susilawati, menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan membuka kesempatan kerja yang setara.
Executive Director Women in Mining and Energy Indonesia, Noormaya Muchlis, menyoroti pentingnya mendorong lebih banyak perempuan untuk berkarir di sektor tambang. “Kami sangat mendukung para perempuan memaksimalkan potensi yang dimiliki dan mencapai tujuan serta cita-cita yang diharapkan sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi negara yang lebih maju. Ada banyak contoh pemimpin perempuan di Indonesia yang tetap berkarir namun juga dapat berhasil dalam keluarganya di waktu bersamaan,” ujarnya di acara diskusi Ruang XY memperingati WiME 6th Anniversary (30/1/2025).
Partisipasi perempuan dalam industri tambang memiliki dampak positif yang signifikan. Selain memperkaya perspektif dalam pengambilan keputusan, kehadiran perempuan juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan inovatif. Dengan meningkatnya peran perempuan, diharapkan akan muncul lebih banyak figur inspiratif yang dapat mendorong generasi berikutnya untuk terjun ke sektor ini.(tribunnews/fin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.