Marak Penipuan Jual-Beli di Facebook, Masyarakat Bali Diedukasi Keamanan Bertransaksi
Dengan sistem rekber, dana yang ditransfer akan ditahan sementara hingga produk atau layanan yang diperjualbelikan telah diterima sesuai kesepakatan
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus penipuan dalam transaksi online terutama di media sosial seperti Facebook marak terjadi.
Penipuan tersebut modusnya beragam, misaal mengirim barang yang tak sesuai dengan yang dipesan, hingga praktik penipuan uang sudah ditransfer ke pemilik barang tapi barang yang dipesaan tidak dikirim.
Praktisi digital Widiastrawan Putu menyatakan kerap mendapati kasus-kasus penipuan jual beli di daerahnya sendiri di Bali.
Dia menyadari bahwa banyak masyarakat Bali yang masih awam terhadap sistem jual beli online dan membuat mereka jadi korban penipuan.
Hal ini membuatnya tergerak untuk mengedukasi masyarakat Bali tentang keamanan bertransaksi online.
Baca juga: Farrel Dipolisikan Terkait Kasus Penipuan, Pernah Garap Proyek Pemerintah Senilai Rp 13 Miliar
Dia kemudian terdorong memberikan edukasi sekaligus menjadi admin transaksi bagi masyarakat Bali. Selain untuk membantu kelancaran jual beli, juga menjaga keamanan transaksi agar pembeli dan penjual terhindar dari modus penipuan.
Edukasi Keamanan Bertransaksi
Di transaksi digital, Widiastrawan menjalankan posisi sebagai admin transaksi. Tugasnya, sebagai perantara yang menjamin keamanan transaksi antara pembeli dan penjual.
Dengan sistem rekber, dana yang ditransfer akan ditahan sementara hingga produk atau layanan yang diperjualbelikan telah diterima sesuai kesepakatan.
Dia juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat terkait prosedur jual beli online yang aman serta menginformasikan berbagai modus penipuan yang kerap terjadi.
Upayanya dalam meningkatkan literasi digital masyarakat Bali membuatnya dipercaya oleh komunitas jual beli daring di daerah tersebut.
Peran Admin Bisa Turunkan Praktik Penipuan
Widiastrawan mengatakan, menjalankan peran sebagai admin transaksi dan edukator jual beli online mampu menurunkan kasus penipuan yang marak terjadi di grup jual beli Facebook dan platform digital lainnya.
“Dulu banyak kasus penipuan di grup Facebook, tapi sekarang hampir tidak ada lagi. Paling hanya beberapa kasus, dan itu pun biasanya menimpa anggota baru yang belum sempat membaca postingan edukasi saya,” ujarnya dikutip Minggu, 16 Februari 2025.
Dalam beberapa kasus penipuan yang pelakunya berasal dari Bali, dia dan tim relawan turut turun tangan mendatangi pelaku untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan agar korban bisa mendapatkan kembali uangnya.
Widiastrawan Putu memiliki obsesi membangun komunitas jual beli yang sehat. Dia berencana mengadakan seminar dan membentuk komunitas jual beli produk digital yang lebih sehat dan teredukasi.

Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.