Filipina Darurat Beras, Pemerintah RI Jamin Stok Dalam Negeri Aman
Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog tetap terjaga untuk tahun 2025.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Negara tetangga Indonesia, Filipina, mengumumkan kedaruratan pangan beras pada 3 Februari 2025.
Deklarasi tersebut dikeluarkan The Department of Agriculture atau Departemen Pertanian Filipina untuk mengatasi lonjakan harga beras di sana.
Adanya deklarasi kedaruratan tersebut memungkinkan Pemerintah Filipina melepaskan cadangan stok beras yang dimiliki oleh Otoritas Pangan Nasional negara tersebut ke masyarakat mereka.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memastikan stok beras di Indonesia aman.
Ia menyebut stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog tetap terjaga untuk tahun 2025.
"Dengan adanya stok 2 juta ton yang disiapkan sejak 2024, kami optimistis kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi, terutama dalam menghadapi periode rawan pangan seperti awal tahun dan masa paceklik," kata Arief dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (18/2/2025).
Sebagaimana diketahui, stok CBP yang disimpan Bulog pada awal 2025 merupakan transfer stok dari 2024. Jumlahnya mencapai 2 juta ton.
Berdasarkan proyeksi neraca pangan nasional, stok beras secara nasional di awal 2025 berada di angka 8,148 juta ton.
Dengan kondisi stok beras tersebut, Arief menyatakan pemerintah siap menyambut Ramadan dan Idulfitri yang berbarengan pula dengan masa panen raya padi.
Baca juga: Bulog Sepakat Serap 2,1 Juta Ton Beras dari Penggilingan Anggota PERPADI
"Kita yakin tidak akan ada gejolak yang berarti terhadap komoditas beras," ujar Arief.
Arief bersyukur kondisi perberasan dalam negeri pada hari ini stabil. Ia pun mendoakan dan berharap kondisi di Filipina dapat segera membaik dan stabil dengan cepat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.