Pegadaian Sambut Baik Prabowo Bakal Resmikan Bank Emas Pertama RI Pada 26 Februari
Pegadaian menyambut baik peresmian bullion bank yang akan dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 26 Februari mendatang.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pegadaian menyambut baik peresmian bullion bank atau bank emas yang akan dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 26 Februari mendatang.
Direktur Pemasaran & Pengembangan Produk PT Pegadaian Elvi Rofiqotul Hidayah mengatakan, pihaknya antusias menanti peresmian tersebut.
Pada saat ini, Pegadaian masih menjadi pemain tunggal untuk bank emas.
Baca juga: Prabowo Akan Resmikan Bullion Bank, Begini Dampaknya ke Industri Emas Nasional
Pegadaian resmi mengantongi izin menjalankan kegiatan usaha bulion yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir Desember 2024.
Melalui surat tersebut, Pegadaian dapat melakukan kegiatan usaha Bulion yang meliputi Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi maupun Perdagangan Emas.
"Pegadaian tentu menyambut baik dan antusias akan rencana tersebut. Tidak hanya untuk menyukseskan Asta Cita, hal ini juga menjadi wujud komitmen Pegadaian dalam mendukung perekonomian Indonesia dengan meng-EMAS-kan Indonesia," kata Elvi kepada Tribunnews, Selasa (18/2/2025).
Baca juga: Pemerintah Diminta Siapkan Regulasi dan Peta Jalan yang Jelas untuk Bullion Bank
Saat ini, kata Elvi, Pegadaian melakukan kerja sama dengan berbagai pemain di ekosistem emas, baik miner, manufaktur, distributor emas, maupun perusahaan refinery.
Hal itu dalam rangka memastikan bahwa Pegadaian dapat menawarkan produk bulion yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan nasabah-nasabah di ekosistem emas tersebut.
Selain itu, Pegadaian kini sudah resmi meluncurkan Deposito Emas.
"Hingga saat ini sudah menarik minat banyak nasabah yang ingin mencoba produk Deposito Emas," ujar Elvi.
Secara umum, di Indonesia, menurut catatan Elvi, lebih dari 1.800 ton emas idle yang tersebar di masyarakat dan juga 2.500 ton emas yang menjadi cadangan emas yang belum ditambang ke permukaan.
Baca juga: Menko Airlangga: Indonesia Siap Jalankan Bank Emas
Dengan besarnya nilai tersebut, sebelum adanya Bank Emas, masih banyak emas mentah yang lari ke luar negri karena kurangnya infrastruktur yang mendukung pemain di ekosistem emas dalam melakukan distribusi di domestik.
"Meskipun demikian, karena demand Emas yang cukup tinggi di Indonesia, masih banyak pemain emas yang masih perlu melakukan impor emas," ucap Elvi.
"Ketidakefisiensian ini yang kami harapkan dapat terselesaikan dengan adanya Bank Emas Pegadaian," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.