Ratusan Investasi Triliun Hilang karena Ulah Ormas Berperangai Preman, Menperin: Merugikan
Ratusan triliun investasi gagal akibat gangguan dari ormas bergaya preman yang melakukan pemalakan hingga penutupan operasional pabrik.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia membidik pertumbuhan ekonomi 8 persen. Target tersebut perlu didukung peningkatan investasi dari sektor manufaktur.
Sayangnya, di tengah upaya-upaya peningkatan investasi, banyak gangguan yang terjadi. Gangguan tersebut datang dari organisasi masyarakat atau (ormas) pada proses penanaman modal.
Data dari Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) mengungkap, ratusan triliun investasi gagal akibat gangguan dari ormas bergaya preman yang melakukan pemalakan hingga penutupan operasional pabrik.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan ormas berperangai preman pasti merugikan.
"Ormas itu, kalau dia berperangai seperti preman, ya itu pasti merugikan, bukannya di kawasan industri. Dia bisa bertukar, bisa bertukar apapun, tapi siapapun itu yang berperangai, yang kelakuan sehari-harinya sebagai preman, itu pasti akan merugikan," tutur Agus di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (17/2/2025).
Menperin menambahkan, ketika aksi ormas yang berperilaku merugikan di kawasan industri, hal tersebut akan men.ganggu proses manufaktur.
Untuk menertibkan perilaku ormas yang mengganggu tersebut, diperlukan kerja sama dengan pihak berwenang.
"Kami membutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka penertiban, misalnya dengan pihak l kepolisian tentu. Karena kawasan-kawasan industri ada di daerah-daerah, itu tidak salah juga."
Baca juga: Ormas Bergaya Preman Resahkan Kawasan Industri, Wamenaker Lapor ke Kapolri
"Untuk Satpol PP yang ada di daerah tersebut juga bisa turun tangan membantu kawasan-kawasan industri yang memang personalnya cukup terganggu atas keberadaan preman-preman itu, yang mengatasnamakan macam-macam," ucapnya.
Baca juga: Ormas Makin Meresahkan, Banyak Calon Investor Mundur: Triliunan Rupiah Peluang Investasi Menguap
Tindakan premanisme yang membuat batal investasi masuk tentu menjadi kekhawatiran pemerintah untuk menggaet upaya pemodal baru.
"Saya khawatir, saya sangat khawatir kalau itu nanti akan berubah sikap atau berubah. Keinginan mereka untuk masuk ke Indonesia sebagai investor," imbuh Agus.
Laporkan Ormas Bergaya Preman ke Kapolri
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer akan melaporkan ulah ormas bergaya preman yang mengganggu operasional pabrik di kawasan industri ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Menurutnya, ulah ormas di sejumlah kawasan industri mengganggu iklim investasi dan menghambat penyerapan tenaga kerja.
Rencana investasi bisa gagal karena investor mempertimbangkan ulah preman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.