Investasi Danantara Diharapkan Geliatkan Angkutan Damri Perintis di Wilayah 3T
Damri selama ini diberi tanggung jawab menyediakan aksesibilitas transportasi di daerah dan telah melaksanakan public service obligation.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembentukan sovereign wealth fund Danantara yang resmi diluncurkan pada Februari 2025 diyakini akan membawa dampak positif bagi sektor transportasi Indonesia, terutama dalam mendukung penyelenggaraan angkutan perintis di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Corporate Secretary DAMRI Chrystian RM Pohan mengungkapkan, kehadiran Danantara diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap anggarab subsidi angkutan perintis dari Kementerian Perhubungan setiap tahunnya untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat di daerah terpencil.
"Kehadiran Danantara semoga dapat mengurangi ketergantungan terhadap anggaran tahunan dari Kemenhub yang selama ini menjadi sumber utama pendanaan bagi layanan transportasi daerah terpencil," kata Pohan di Jakarta, Jumat, 7 Maret 2025.
Baca juga: Jawaban Singkat Rosan Roeslani soal Kabar Konglomerat AS Ray Dalio Gabung Danantara
Dia mengatakan, DAMRI selama ini diberi tanggung jawab menyediakan aksesibilitas transportasi di daerah dan telah melaksanakan public service obligation (PSO) selama lebih dari dua dekade.
Dengan tambahan investasi dari Danantara, DAMRI dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan angkutan umum, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah yang sulit dijangkau.
Pohan menjelaskan bahwa peningkatan alokasi anggaran subsidi angkutan perintis yang mencapai Rp3,51 triliun pada 2023 adalah salah satu indikasi komitmen pemerintah dalam mendukung sektor transportasi di daerah-daerah tersebut.
"Kami berharap, dengan masuknya investasi Danantara, tidak hanya kualitas layanan yang akan meningkat, tetapi juga keberlanjutan pelayanan transportasi dapat terjamin tanpa terpengaruh oleh fluktuasi anggaran tahunan," ujar Pohan.
Investasi Danantara diyakini akan mempercepat pengembangan infrastruktur transportasi yang lebih inklusif dan efisien, serta mendukung program-program pemerintah dalam meningkatkan konektivitas antar daerah, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno juga memberikan pandangan positif terhadap langkah tersebut.
"Ya, saya berharap itu serius. Jangan hanya mengambil keuntungan finansial, tetapi ini juga menjadi penopang. Dengan adanya akses transportasi yang bagus, itu akan membantu program utama," ujarnya.
Menurut Setijowarno, investasi yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk keuntungan ekonomi, tetapi juga untuk keberlanjutan pembangunan yang lebih luas, termasuk program-program pemerintah yang bertujuan untuk memajukan daerah-daerah tertinggal. (tribunnews/fin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.