Tak Lekang oleh Zaman, Jubah Pengantin Sri Maryati Terbang Sampai Luar Negeri
Sebagai pedagang busana pengantin, Sri Maryanti semakin beruntung menjadi Agen BRILink, penghasilannya bertambah jualan di Pasar Beringharjo Jogja
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM - Beraneka busana pengantin tertata rapi di sebuah kios sepanjang sekitar 8 meter. Ada gaun, beskap, brokat, beludru, kebaya hingga bahan kain jarik dan lurik menjadi pemanis.
Pijar kilau pernak-pernik perhiasan pun terpancar di etalase yang diletakkan agak menjorok ke dalam kios. Sementara tumpukan blangkon turut menjadi pelengkap dagangan busana pengantin turut disusun pada ujung kios.
Di jalan gang sempit Pasar Beringharjo, Yogyakarta, berdiri saat itu Sri Maryati tak jauh dari kiosnya tersenyum cerah menyapa pengunjung yang hendak wara wiri.
Termasuk dalam kunjungan para pegawai BRI Kanwil Yogyakarta dan sejumlah awak media yang memanfaatkan waktu mampir di kios busana pengantin Sri Maryati pada Kamis (13/2/2025).
Lapak Sri Maryati terdapat di sisi barat pasar. Akses masuknya melewati pintu selatan paling barat, sedikit masuk beberapa langkah bakal bertemu dengan kiosnya di kiri jalan.
Sri Maryati menjual aneka busana pengantin lengkap pernak-perniknya sejak 1997. Usaha tersebut merupakan usaha turun-temurun. Sebagai anak, ia berkewajiban melanjutkan perjuangan orangtuanya di pasar tradisional kebanggaan warga Jogja itu.
Di antara para pedagang pasar lainnya, Sri dikenal ulet sebagai seorang wirausaha. Perempuan kelahiran Sleman tahun 1969 ini mampu mengembangkan usaha dalam kurun waktu hampir tiga dekade lamanya.
“Awal (melanjutkan usaha) dulu dari tiga kios sekarang sudah ada sebelas tempat usaha, tersebar di (Pasar) Beringharjo hingga di rumah,” ujarnya kemudian tersenyum semringah.
Sri bertahan dengan menjual aneka produk pelengkap pengantin. Mulai dari kain pengantin, lurik, brokat, bludru, hingga gaun pengantin dengan harga yang bervariasi dari Rp25 ribu hingga Rp5 juta.
Dagangannya tak hanya hasil produksi sendiri, ia juga mengambil alias kulak barang yang sekiranya tak bisa ia buat. Seperti halnya bahan kain ia ambil dari seorang pedagang di Solo untuk kemudian ia jahit menjadi berbagai produk.
Kini, produk-produk Sri Maryati bahkan sudah sampai ke luar negeri. Ia tak menampik memiliki pelanggan asing dari Suriname, Aljazair, Malaysia dan Singapura.
Baca juga: Beri Apresiasi! BRI Bagikan Mobil Kepada Agen BRILink Berprestasi
Tentu seluruhnya berawal dari kunjungan wisatawan ke Yogyakarta dan mampir mencari kain tradisional khas Jawa di Pasar Beringharjo.
“Lurik, beskap itu banyak yang cari. Ada langganan dari Suriname, Aljazair, Malaysia, Singapura. Orangnya datang ke sini, pilih-pilih, misal beskap berapa potong. Pesen terus dikirim,” ceritanya.
Strategi Bertahan
Sebagai seorang pedagang yang telah berbisnis selama 28 tahun, Sri tidak merasa terancam dengan persaingan di era digitalisasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.