Industri Asuransi Semarakkan Ramadan Lewat Edukasi Keuangan Syariah
Tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia masih di 39,11 persen, jauh di bawah tingkat literasi keuangan sebesar 65,43 persen.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyemarakkan bulan Ramadan 2025, PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) dan komunitas parenting dan edukasi berbasis Islam, Hannah Indonesia, menggelar kegiatan literasi keuangan syariah di Jakarta, Minggu, 9 Maret 2025.
Kegiatan yang juga diselenggarakan bersama komunitas gaya hidup minimalis Lyfe with Less ini diwujudkan berupa Talkshow Ramadan yang diikuti 100 peserta muslimah dari berbagai kota.
Tema yang diangkat adalah ‘Bagaimana Memulai Konsumsi Berkesadaran sebagai Gaya Hidup yang Sesuai dengan Tauhid.’
Kegiatan ini menekankan pentingnya memiliki asuransi berbasis syariah yang diharapkan dapat membawa keberkahan selama Ramadan serta mengajak peserta membangun kebiasaan konsumsi secara berkesadaran (mindful consumption) lewat gaya hidup minimalis sejalan dengan ajaran Tauhid.
Baca juga: Animo Wisatawan Meningkat, Bisnis Asuransi Perjalanan Bergeliat
Mayang Ekaputri, Chief Strategy Officer Prudential Syariah mengatakan, tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah masih sangat rendah apabila dibandingkan dengan literasi keuangan konvensional.
Mengutip data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2024 dari OJK menemukan tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia masih di 39,11 persen, jauh di bawah tingkat literasi keuangan sebesar 65,43 persen.
Sementara itu, tingkat inklusi keuangan syariah baru mencapai 12,88 persen, jauh di bawah inklusi keuangan 75,02 persen.
"Adanya kesenjangan dalam pemahaman dan pemanfaatan layanan keuangan syariah di Indonesia yang masih sangat rendah ini menunjukkan bahwa edukasi dan akses terhadap layanan keuangan berbasis syariah masih perlu digencarkan," ujarnya dikutip Minggu, 16 Maret 2025.
Co-Founder Hannah Indonesia, Vendryana mengatakan, hidup sebenarnya adalah perjalanan untuk terus belajar bertanggung jawab kepada rezeki yang dititipkan Allah.
"Melalui konsep gaya hidup Tauhid, kita diarahkan untuk membuat keputusan yang tidak hanya baik untuk diri sendiri, namun juga bermanfaat untuk sesama," ungkapnya.
Mayang Ekaputri menambahkan, yang membedakan asuransinya dengan asuransi konvensional, terdapat pada konsep risk-sharing, di mana konsep tersebut membuat para peserta dapat saling tolong menolong melalui Dana Tabarru.
"Ragam produk Prudential Syariah juga fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan masing-masing,” ungkapnya.
Sejak 2022, Prudential Syariah melakukan spin-off agar fokus menyediakan perlindungan berbasis syariah.
Pihaknya mengajak masyarakat memiliki proteksi, yang selain memberikan manfaat finansial tetapi mengimplementasi nilai-nilai syariah seperti tolong menolong.
Selain itu, pengelolaan dana dilakukan secara transparan yang sesuai dengan prinsip syariah, serta diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah. (tribunnews/fin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.