Anggota Komisi XII DPR Sebut Keberhasilan Hilirisasi akan Tarik Minat Investasi di Berbagai Sektor
Indonesia hingga tahun 2029 membutuhkan investasi mencapai Rp 14.000 triliun untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi XII DPR menyambut baik langkah Presiden Prabowo Subianto mulai mengebut pelaksanaan program hilirisasi sebagai agenda utamanya yang diharapkan dapat menjadi daya ungkit perekonomian Indonesia.
Terakhir, pada Minggu kemarin, Prabowo rapat bersama kabinet untuk membahas agenda 21 proyek hilirisasi.
"Bagi pemerintah, hilirisasi ini juga strategi untuk menarik investasi. Kita tahu keberhasilan hilirisasi akan menarik minat investasi besar di berbagai sektor," kata Anggota Komisi XII DPR Rusli Habibie dalam keterangannya, Senin (17/3/2025).
Baca juga: Presiden Prabowo Kumpulkan Anggota Kabinet Pimpin Rapat Bahas Percepatan Hilirisasi di Hambalang
Menurut Rusli, Indonesia hingga tahun 2029 membutuhkan investasi mencapai Rp 14.000 triliun untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Untuk mencapai target investasi tersebut pemerintah terus melakukan langkah-langkah strategis.
Pertama, pemerintah membentuk Danantara sebagai salah satu instrumen investasi yang akan menstimulus masuknya investasi besar yang lain.
Dengan masuknya Danantara ke berbagai sektor strategis diharapkan akan memancing masuknya investor-investor lain.
Kedua, pemerintah juga mendorong program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan kualitas gizi yang baik diharapkan akan melahirkan sumber daya manusia yang lebih produktif pada masa mendatang.
Ketiga, pemerintah juga terus memperbaiki tata kelola sektor-sektor strategis.
"Dalam sektor minyak dan gas (migas), misalnya, hal yang terjadi di Pertamina akhir-akhir ini harus dimaknai sebagai jalan pemerintah untuk melakukan perbaikan. Sinyal terang juga dikirim oleh Menteri ESDM Bahlil Lahaladia. Dalam berbagai kesempatan, Menteri Bahllil menyampaikan komitmennya untuk melawan mafia migas dan memperbaiki tata kelola LPG 3 kg," ujarnya.
Namun, menurut Rusli, di sisi lain pemerintah juga harus terus melakukan perbaikan, di antaranya mempercepat proses perizinan, menghapus aturan yang menghambat investasi, meningkatkan produktifitas SDM, mengadopsi teknologi seperti digitalisasi dan tentu kepastian hukum.
"Dengan demikian kita bisa menghadirkan iklim investasi yang menarik dan berkualitas. Tentu, muaranya peningkatan investasi adalah penciptaan lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan rakyat," paparnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.