Nilai Impor RI di Februari 2025 Capai 18,86 Miliar Dolar AS, Naik 15,18 Persen
Nilai impor Indonesia secara tahunan turut meningkat 2,30 persen dari tahun 2024 sebesar 18,44 miliar dolar AS.
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Indonesia secara bulanan pada Februari 2025 mencapai 18,86 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 15,18 persen dibandingkan Januari 2025 sebesar 17,94 miliar dolar AS.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, impor migas sebesar 2,87 miliar dolar AS atau naik 15,50 persen dan impor non-migas senilai 16 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 3,52 persen.
"Peningkatan nilai impor secara bulanan didorong oleh peningkatan nilai impor non-migas yang andilnya sebesar 3,03 persen dan juga nilai impor migas yang andilnya sebesar 2,14 persen," kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (17/3/2025).
Baca juga: Komisi VII DPR: Perlindungan terhadap IKM Harus Diperkuat, Banjir Impor Ilegal Perlu Ditindak Tegas
Amalia bilang, total nilai impor mengalami peningkatan baik secara. Ulangan maupun tahunan. Utamanya didorong oleh peningkatan nilai impor nonmigas.
Nilai impor Indonesia secara tahunan turut meningkat 2,30 persen dari tahun 2024 sebesar 18,44 miliar dolar AS. Nilai impor nonmigas naik 3,47 persen sedangkan impor migas turun 3,76 persen.
"Peningkatan nilai impor secara tahunan juga didorong oleh kenaikan impor non-migas yang andil kenaikannya sebesar 2,91 persen," jelas dia.
Sementara jika dilihat secara kumulatif, total impor Indonesia sepanjang Januari hingga Februari 2025 mencapai 36,80 miliar dolar AS. Nilai ini turun 0,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
"Penurunan nilai impor ini terjadi terutama dari impor migas sedangkan impor non-migas masih mengalami peningkatan," ungkap Amalia.
Amalia menyebut bahwa nilai impor bahan baku penolong mencapai 26,91 miliar dolar AS atau naik 0,55 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Sementara itu, berdasarkan negara utama asal impor, peningkatan nilai impor terjadi dengan Tiongkok dan Jepang. Sedangkan impor dari Thailand, ASEAN, ASEAN selain Thailand, dan juga Uni Eropa mengalami penurunan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.