Pelaku UMKM Didorong Melakukan Pencatatan Laporan Keuangan Usaha
Digitalisasi menjadi kunci transformasi bagi usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM agar bisnisnya berkembang di era modern saat ini.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Praktisi sekaligus pemilik Kantong UMKM Adha Wahyudi menekankan pentingnya pencatatan laporan keuangan bagi pengusaha UMKM. Seperti apa?.
Setelah sebelumnya, Kabupaten Tangerang, Kota Tangsel, Kota Cilegon, dan Serang Banten, aplikasi berbasis android ini kembali merambah ratusan pelaku usaha kota Bandung, Jawa Barat.
Praktisi sekaligus pemilik Kantong UMKM Adha Wahyudi mengapresiasi positif kehadiran ratusan UMKM dalam acara diskusi "Penting Pencatatan Laporan Keuangan".
"Ini menunjukan meningkatnya kesadaran pelaku UMKM terhadap teknologi digital pencatatan keuangan. Ada banyak kelebihan dari Kantong UMKM, mulai dari gratis hingga memudahkan transaksi," ujar Adha dikutip Senin (17/3/2025).
Baca juga: Ratusan Juta Orang Mengandalkan UMKM dan Pariwisata, Dahlan Dahi: Media Harus Berperan Aktif
Disampaikan Adha dalam acara yang digelar di UPTD Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian dan Wirausaha Provinsi Jawa Barat - UPTD P3W, Jabar bekerjasama dengan PT Eastern Global Remittance (EGR), PT Trans Digital Cemerlang (PT TDC) dan Pemprov Jabar.
Adha mengatakan pembuatan aplikasi pencatatan digital “Kantong UMKM” ini berawal dari keinginannya mendorong UMKM di Indonesia maju dan Bankable.
Dia berdiskusi dengan perusahaan penyedia aplikasi digital, PT TDC, dan menemukan kesamaan visi untuk membangun ekosistem UMKM yang lebih modern dan update terhadap teknologi keuangan.
"Akhirnya kami sepakat untuk membuat pencatatan digital bernama “Kantong UMKM”. Harapannya setelah transaksi diimput tiap hari, bisa ketahuan omsetnya dan menjadi landasan untuk ke Bank (pinjaman)," tambahnya.
Novianto Direktur perusahaan remitansi Eastern Global Remittance (ETR), pemilik lisensi penyelenggara jasa pembayaran (PJP) menyambut baik kehadiran aplikasi Kantong UMKM.
Menurutnya digitalisasi menjadi kunci transformasi bagi usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM di Bandung agar bisnisnya berkembang di era modern saat ini.
“Aplikasinya sangat bagus dan mudah untuk digunakan. Diharapkan ke depannya akan ada terus event-event seperti ini, yang bisa mengedukasi para pelaku UMKM ke depannya,” ujarnya.
Ravi Wisesha Kepala UPT UPTD P3W berharap para pengusaha dapat memanfaatkan aplikasi Kantong UMKM semaksimal mungkin untuk mengembangkan usaha mereka.
"Karena itu cara mengelola keuangan dan mengembangkan usaha. Makanya dengan adanya aplikasi Kantong UMKM ini harus benar benar bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha di Bandung," ujarnya.
Aplikasi Kantong UMKM merupakan aplikasi Point of Sales (POS) sederhana yang menekankan pada kecepatan dan kemudahan dari sisi pengguna.
Di antaranya, terdapat transaksi cepat dan tepat kurang dari satu menit. Aktivasi pembayaran melalui QRIS maksimal H+2 registrasi dan menggunakan QRIS dinamis dengan waktu tunggu 2 menit.
Fitur ini juga memudahkan pengguna untuk merubah atau menambahkan info mengenai harga produk. Begitu juga nota pembayaran otomatis akan keluar setelah transaksi berhasil di bayar.
Data setiap transaksi dicatat dan disimpan secara sistematis, sehingga memungkinkan untuk meninjau kembali aktivitas penjualan dengan mudah. Transfer saldo real-time di Kantong UMKM, cepat, aman, dan praktis untuk semua transaksi.
Aplikasi ini juga mengelola layanan pembayaran seperti tagihan listrik, top-up e-wallet, pulsa, vocher game, dan layanan lainnya.
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
A member of

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.