Daya Beli Masyarakat Makin Melemah, APINDO Prediksi Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Ini Turun
Potensi pergerakan masyarakat selama Idul Fitri 1446 Hijriah ini diprediksi hanya akan mencapai 146,48 juta jiwa atau 52 persen dari total penduduk.
Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Potensi pergerakan masyarakat selama Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025 ini diprediksi hanya akan mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.
Angka ini ternyata jauh lebih rendah dibandingkan hasil survei libur Lebaran tahun lalu sebanyak 193,6 juta orang. Angka ini terhitung turun 24,33 persen berdasarkan hasil survei oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.
Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Chandra Wahjudi berpendapat berkurangnya jumlah masyarakat yang akan mudik di Lebaran 2025 ini akan berdampakpada perputaran uang di periode Lebaran tahun ini yang juga akan menurun.
"Perputaran uang tahun ini diproyeksikan tidak akan lebih tinggi dibanding tahun lalu, yang mana (survei) sekitar 193,6 juta pemudik," ujar Chandra kepada KONTAN, Rabu, (19/3).
Menurutnya, potensi perputaran uang Lebaran ini juga tidak merata. Paling besar akan terjadi di Pulau Jawa.
"Tidak akan berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Perputaran uang paling besar akan di Pulau Jawa," tambahnya.
Chandra juga melihat kemungkinan penyebab dari turunnya proyeksi pemudik tahun ini adalah melemahnya daya beli masyarakat.
Ini dibuktikan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan terjadinya deflasi dua bulan pertama tahun 2025, sebesar 0,76 persen MtM pada Januari 2025 dan 0,48% MtM pada Februari 2025.
Baca juga: Daftar Tarif Bus PO Miyor Prima, ANS, Muji Jaya untuk Arus Mudik Lebaran 2025
"Deflasi dua bulan pertama tahun ini. Daya beli masyarakat menurun karena niat masyarakat untuk spend hal yang konsumtif juga berkurang karena meningkatnya ketidakpastian ekonomi, bukan hanya di Indonesia tapi juga global," beber Chandra.
Ketidakpastian perekonomian ini cenderung membuat masyarakat berhati-hati dalam membelanjakan uang.
Baca juga: Kia Operasikan 19 Bengkel Siaga di Mudik Lebaran 2025, Ini Rinciannya
Faktor kedua, tambah Chandra, adalah terlalu dekatnya peringatan Nataru dengan hari raya Idulfitri.
"Faktor lain mungkin jarak antara liburan Nataru dan Idulfitri juga berdekatan. Belum lagi di bulan Mei atau Juni, harus menyiapkan dana tahun ajaran baru sekolah," jelas Chandra.
Laporan Reporter: Vatrischa Putri Nur | Sumber: kontan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.