Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Bisnis

Menkop Budi Arie Bantah Koperasi Desa yang Dibiayai Bank-bank BUMN Bikin IHSG Ambles

Budi Arie Setiadi membantah pendirian Koperasi Desa Merah Putih yang dibiayai bank-bank BUMN sebagai penyebab anjloknya IHSG.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Menkop Budi Arie Bantah Koperasi Desa yang Dibiayai Bank-bank BUMN Bikin IHSG Ambles
Dennis Destryawan/Tribunnews.com
PELEMAHAN TAJAM IHSG - Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi. Dia membantah pendirian Koperasi Desa Merah Putih yang dibiayai bank-bank BUMN sebagai penyebab Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi membantah pendirian Koperasi Desa Merah Putih yang dibiayai bank-bank BUMN sebagai penyebab Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok.

Dia mempertanyakan dasar analisa tersebut karena menurutnya, gagasan pendirian Koperasi Desa Merah Putih untuk mendongkrak perekonomian masyarakat bawah.

"Itu analisa siapa? Kalau orang yang ngomong, saya tidak mau ngomentarin IHSG, saya memperhatikan ekonomi rakyat," ujar Budi Arie di kantor Kemenkop, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Dia enggan berkomentar dengab anjloknya IHSG dikaitkan dengan Koperasi Desa Merah Putih.

"Saya tidak mau berkomentar soal IHSG, karena urusan IHSG ada yang ngurus, tetapi kita perhatikan ekonomi rakyat. Koperasi Desa merah putih ini untuk mendongkrak perekonomian rakyat bawah, mendongkerak perekonomian di desa," ujar Budi Arie.

"Kalau rakyat desa makmur apa yang terjadi? Daya beli masyarakat meningkat, ekonomi akan lebih meningkat, pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih tinggi dengan adanya Koperasi Desa Merah Putih," tuturnya.

"Kok dihubung-hubungkan dengan... loh? Nggak dong, bagaimana macet? Bagaimana macet orang dibayar pakai APBN kok? Dan ingat loh, Koperasi Desa Merah Putih ini bukan ekonomi konsumtif, ini investasi sosial kita," kata dia.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, secara umum kapitalisasi pasar yang paling besar memang berada pada saham-saham perbankan.

Baca juga: Lima Faktor Penyebab Anjloknya IHSG Hingga 6 Persen Menurut Ekonom Wijayanto Samirin


"Cukup banyak program-program andalan yang akan dijalankan, tetapi beberapa di antaranya ada yang menggunakan bank-bank pemerintah, mulai dari Koperasi Merah Putih bahkan harus menyediakan Rp 3 miliar sampai Rp 5 miliar,” kata dia dikutip dari Kompas.com.

Di sisi lain, kinerja perbankan masih belum sesuai dengan ekspektasi karena adanya perlambatan ekonomi dan dikhawatirkan pelaku pasar dan investor akan berdampak lebih lanjut. 

Baca juga: IHSG Sempat Anjlok, Prabowo Akan Temui Investor

“Puncaknya itu akan adalah ketika semua orang merasa khawatir dengan situasi dan kondisi yang ada saat ini,” ucap Nico.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas