Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Sudah Jalani Tes Corona, Ini Hasilnya

Jokowi mengaku sudah menjalani tes virus corona bersama Iriana. Ini hasilnya.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Jokowi Sudah Jalani Tes Corona, Ini Hasilnya
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan sebelum membuka Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah menjalani serangkaian tes kesehatan terkait virus Corona atau COVID-19.

Hal ini disampaikannya saat menggelar konferensi pers di Istana Bogor, Senin (16/3/2020) sore.

Jokowi mengatakan telah melakukan tes corona bersama Ibu Negara, Iriana.

"Sudah, saya sudah tes. Ibu juga sudah tes," ujar Jokowi.

Saat ditanya hasilnya, Jokowi memilih awak media menanyakan hal itu kepada pihak yang mengetesnya.

"Hasilnya, tanyakan ke yang ngetes," kata Jokowi.

Baca: Alasan Presiden Jokowi Soal Indonesia Tidak Lockdown Virus Corona

Baca: BREAKING NEWS: Jokowi Minta Satgas Covid-19 Jadi Satu-satunya Rujukan Informasi di Indonesia

Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Presiden Joko Widodo di Istana Negara. (TRIBUNNEWS/DANNY PERMANA)

Sebelumnya, Jokowi telah meminta sejumlah menteri melakukan tes kesehatan terkait corona.

Berita Rekomendasi

Hal ini terjadi setelah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi positif terkena virus corona.

Dalam konferensi pers tersebut, Jokowi juga berbicara tentang keputusan soal lockdown yang merupakan kewenangan dari pemerintah pusat.

Menurutnya, pemerintah daerah tidak boleh memutuskan untuk menentukan lockdown terkait daerahnya sendiri.

"Kebijakan lockdown baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah adalah kebijakan pemerintah pusat," kata Jokowi.

Baca: Panduan Mencuci Tangan yang Benar untuk Cegah Corona

Baca: Video Cara Membuat Hand Sanitizer dalam 5 Menit, Bisa Cegah Corona

Ia tak ingin kebijakan yang diambil nantinya malah justru memperburuk keadaan.

Sejauh ini, ia belum berpikir untuk memutuskan lockdown nasional maupun dalam lingkup daerah.

"Kebijakan ini tidak boleh diambil oleh pemnrintah daerah, dan sampai saat ini tidak ada kita berfikiran kita berpikir ke arah lock down," lanjutnya.

Jokowi menekankan, saat ini yang perlu dilakukan yakni mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Sekarang ini yang paling penting yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita mengurangi dari satu tempat, ke tempat yang lain," kata Jokowi.

Masyarakat perlu menjaga jarak dan mengurangi tempat kerumunan yang berisiko membawa lebih besar membawa penyebaran covid-19.

"Menjaga jarak dan mengurangi kerumuman orang yang membawa resiko lebih besar pada penyebaran covid-19" jelas Jokowi.

Wartawan berada di dalam alat semprot disinfektan yang bernama Disinfektan Chamber di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/3/2020). Istana Kepresidenan terus memperketat akses masuk Istana untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Wartawan berada di dalam alat semprot disinfektan yang bernama Disinfektan Chamber di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/3/2020). Istana Kepresidenan terus memperketat akses masuk Istana untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Selain itu, Jokowi menegaskan, pemerintah daerah harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, sebelum mengambil keputusan.

"Semua kebijakan besar di daerah, harus dibahas dulu dengan pemerintah pusat," ujar Jokowi.

"Untuk mempermudah komunikasi, agar pemerintah daerah membahas dengan Kementerian terkait dan Satgas Covid-19," jelasnya.

Nantinya, Satgas Covid-19 diharapkan menjadi satu-satunya rujukan informasi soal virus corona di Indonesia.

"Untuk menghindari informasi yang simpang siur, saya minta Satgas Covid-19 menjadi satu-satunya rujukan informasi kepada masyarakat," ungkapnya.

Jokowi menambahkan, masyarakat diminta untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan.

"Saya mengajak untuk cuci tangan yang bersih, tetap belajar, tetap bekerja, dan tetap beribadah," imbuhnya.

Hasil Tes Wapres Ma'ruf Amin

Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga telah melakukan tes.

Hasilnya, ia dinyatakan negatif dari Covid-19 setelah melaksanakan tes di RSPAD Gatot Subroto, Sabtu (14/3/2020).

"Wapres sudah melakukan pengetesan Covid-19 dan negatif," ujar Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi kepada wartawan, Senin (16/3/2020).

Ma'ruf Amin tidak banyak melakukan kontak fisik dengan Budi Karya.

"Alhamdulillah-nya Wapres tidak banyak melakukan kontak dengan Pak Budi Karya. Pak Wapres sudah menjalani tes dan hasilnya dinyatakan negatif," kata dia.

Dengan demikian, kata Masduki, Ma'ruf pun akan tetap berkantor seperti biasa tetapi akan memanfaatkan teknologi digital saat melakukan komunikasi dengan jajarannya.

Hal tersebut dikarenakan ada kegiatan yang bersifat pemerintahan dan kenegaraan tidak mungkin ditinggalkan sehingga harus tetap berjalan.

"Pak Wapres tetap bekerja, tapi memanfaatkan teknologi. Hari ini sudah ada (jadwal) wawancara, untuk pertemuan-pertemuan tamu dibatasi. Hari ini ada ratas tapi teleconference," kata dia.

"Mungkin ada hal-hal yang sifatnya kepemerintahan dan kenegaraan kan tidak mungkin ditinggal. Pemerintahan harus berjalan, kenegaraan harus berjalan, dengan alat kan bisa gitu, teknologi, kita gunakan secara maksimal," kata dia.

Adapun pada Minggu (15/3/2020), sejumlah menteri juga melakukan tes Covid-19 di RSPAD Gatot Subroto.

Presiden Jokowi melakukan tes di hari yang sama di kediaman Presiden di Paviliun Bayu Rini, Kompleks Istana Kepresidenan Bogor.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Tes, Wapres Ma'ruf Amin Negatif Covid-19"

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Deti Mega Purnamasari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas