Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konsumsi Ibuprofen Memperparah Infeksi Virus Corona, Ini Saran Obat dari WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan sebuah rekomendasi untuk tidak menggunakan ibuprofen untuk mengobati gejala Covid-19.

Penulis: Ayu Miftakhul
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Konsumsi Ibuprofen Memperparah Infeksi Virus Corona, Ini Saran Obat dari WHO
AFP/STR
Seorang paramedis Laboratorium memegang sampel virus di laboratorium Hengyang, Provinsi Henan, China, Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut. (STR/AFP)/China OUT 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan sebuah rekomendasi untuk tidak menggunakan Ibuprofen untuk mengobati gejala Covid-19.

Imbauan tersebut dikeluarkan oleh WHO pada Selasa (17/3/2020), dikutip Tribunnews dari France24.

Diketahui, pemerintah Perancis secara resmi memperingatkan obat-obatan anti inflamasi untuk menangani orang-orang yang menunjukkan gejala Covid-19.

Pemilihan obat-obatan anti inflamasi tersebut justru akan memperburuk efek virus pada tubuh.

Peringatan itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Perancis, Olivier Veran.

Baca: Peringatan Terbaru WHO: Asia Tenggara Sedang Menuju Fase Penularan Virus Corona

Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19
Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19 (ERIN BOLLING / US ARMY / AFP)

Disimpulkan dalam penelitian terbaru di jurnal kedokteran The Lancet, jika peningkatan enzim dengan obat-obatan anti inflamasi seperti Ibuprofen hanya akan memperparah infeksi virus corona.

Masih dikutip di France24, juru bicara sebuah perusahaan farmasi Inggris yang memproduksi Ibuprofen dengan merek Nurofen, Reckitt Benckiser, mengatakan kehawatiran yang sama.

BERITA TERKAIT

Pihaknya menyadari ada kehawatiran yang ditimbulkan akibat penggunaan steroid dan produk anti inflamasi non-steroid termasuk Ibuprofen, dalam menangani gejala Covid-2019.

"Keselamatan konsumen adalah prioritas nomor satu kami. Ibuprofen adalah obat yang aman dan telah digunakan selama lebih dari 30 tahun untuk meredakan sakit dan nyeri, termasuk dalam kasus virus," ujar Benckiser.

Selain itu, Benckiser juga belum percaya jika ada bukti ilmiah yang menyebutkan penggunaan Ibuprofen dapat memperbanyak jumlah kasus Covid-19 di dunia.

Sementara itu, Benckiser akan mengeluarkan informasi dan panduan tambahan terkait penggunaan produk.

Baca: Rapid Test Tidak Dapat Dilakukan kepada Semua Orang, Ada Pedoman dari WHO

Baca: Ada Potensi Penularan Virus Corona Lewat Udara, WHO Ungkap Deretan Faktornya Ini

Saran Obat untuk Meringankan Gejala Covid-19 dari WHO

Juru Bicara WHO, Christian Lindmeier menyebut pakar kesehatan PBB masih mencari tahu untuk bisa memberi panduan lebih lanjut terkait penanganan gejala Covid-19.

WHO tidak merekomendasikan penggunaan Ibuprofen untuk mengatsi gejala corona.

Namun, WHO justru merekomendasikan penggunaan parasetamol untuk meringankan gejala.

Apabila terjadi demam yang merupakan satu di antara gejala Covid-19, cukup gunakan parasetamol.

Hindari untuk mengonsumsi Ibuprofen.

Meskipun parasetamol direkomendasikan, namun harus diminum sesuai dosis yang tepat.

Karena jika terlalu banyak justru akan merusak fungsi hati.

Gejala Virus Corona dari Hari ke Hari

Mengutip dari Business Insider, sebuah studi dilakukan terhadap 10 pasien di rumah sakit Zhongnan, Universitas Wuhan.

Dalam studi tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi pola khas dari gejala virus corona pada setiap individu.

Gejala yang sama dialami oleh pasien adalah demam dengan suhu yang tinggi mencapai 99 persen.

Sementara itu, lebih dari setengahnya mengalami batuk kering.

Sepertiga dari jumlah tersebut juga ada yang mengalami nyeri otot dan kesulitan bernapas.

Baca: Kenali Gejala Corona dari Hari ke Hari, Demam hingga Sulit Napas

ILUSTRASI Social Distancing - Social distancing adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona, menurut para ahli.
ILUSTRASI Social Distancing - Social distancing adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona, menurut para ahli. (www.ucsf.edu)

Penelitian lain yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) China yang menunjukkan, sekitar 80 persen kasus virus corona ringan.

Sementara, 15 persen pasien menderita kasus yang parah, dan 5 persen menjadi sakit kritis.

Untuk lebih mudah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait gejala yang ditimbulkan oleh infeksi virus corona, simak ciri-ciri yang ditimbulkan dari hari ke hari.

Kenali gejala virus corona yang dapat dirasakan dari hari ke hari, simak berikut ini.

Hari Ke-1

Seseorang yang terinfeksi virus corona akan mengalami demam.

Tubuh juga mulai merasakan kelelahan, nyeri otot, hingga batuk kering.

Beberapa di antaranya ada yang mengalami diare dan mual.

Beberapa pasien terkadang mengalami mual dan diare pada hari kedua setelah terinfeksi.

Hari Ke-5

Di hari kelima, seseorang yang terinfeksi virus corona akan mengalami kesulitan bernapas.

Kondisi tersebut biasanya terjadi pada mereka yang berusia lanjut.

Atau beberapa di antaranya memiliki riwayat penyakit lainnya.

Baca: KCI Lakukan Pemeriksaan Suhu Tubuh di Stasiun Bogor untuk Mencegah Penyebaran Covid-19

Hari Ke-7

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Wuhan, pada hari ketujuh biasanya pasien mulai dirujuk ke rumah sakit.

Hari Ke-8

Di hari kedelapan para pasien dengan kondisi parah, 15 persennya akan mengalami sindrom gangguan pernapasan akut.

Ada cairan memenuhi paru-paru.

Sering kali sindrom ini akan berakibat fatal.

Hari Ke-10

Pada hari kesepuluh, beberapa pasien mengalami gejala yang semakin memburuk.

Jika semakin memburuk pasien akan dibawa ke ICU.

Beberapa pasien mulai mengeluh gangguan di bagian perut.

Sementara itu, pasien juga kehilangan nafsu makan.

Hari Ke-17

Pasien akan mengalami kondisi yang membaik setelah menjalani perawatan kurang lebih 2,5 minggu.

Biasanya pasien akan merasa sembuh dan keluar dari rumah sakit.

Baca: Yusril Desak Pemerintah Pusat Ambil Alih Penanganan Wabah Virus Corona

Seputar Virus Corona
Seputar Virus Corona (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

(Tribunnews.com/ Ayumiftakhul)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas