PT KCI Siapkan Fasilitas Tempat Cuci Tangan di Sejumlah Stasiun Untuk Cegah Penyebaran Virus Corona
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyebut beberapa stasiun sudah dilengkapi dish atau tempat mencuci tangan bagi para pengguna KRL.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyebut beberapa stasiun sudah dilengkapi dish atau tempat mencuci tangan bagi para pengguna KRL.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona ataiu Covid-19.
Selanjutnya, akan ada beberapa stasiun yang bakal diterapkan hal serupa.
"Bekasi, Juanda, dan Manggarai sudah disediakan. On progress Depok, Gondangdia, Universitas Indonesia, dan Jakarta Kota," kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (24/3/2020).
Baca: Terjangkit Virus Corona, Paulo Maldini Dapat Dukungan dari Fransesco Totti, Carles Puyol hingga Kaka
Menurutnya, penyediaan tempat cuci tangan untuk mem-backup fasilitas hand sanitizer yang agak sulit dilakukan.
Cuci tangan pun, dikatakan Anne, ampuh mengantisipasi virus corona.
Baca: Cerita Seorang Ibu Berbagi Pengalaman Cara Mengatasi Gejala Virus Corona pada Anak
"Jadi semua upaya kita lakukan, digunakan bijaksana dan jangan main-main dengan penyebaran virus ini," katanya.
Sebaran kasus virus corona di 24 provinsi
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid-19 Achmad Yurianto mengungkap perkembang terbaru kasus virus corona di Indonesia.
Achmad Yurianto menyebut hingga Selasa (24/3/2020) siang ada tambahan jumlah pasien positif corona sebanyak 107 orang.
"Ada penambahan kasus baru sebanyak 107 kasus, sehingga total kasus pada hari ini menjadi 686 kasus," kata Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (24/3/2020).
Baca: Bayi 1,5 Tahun Ditemukan Tewas di Kota Xiaogan yang Di-lockdown Pemerintah, Diduga karena Kelaparan
Selain itu, Achmad Yurianto juga mengungkap ada penambahan pasien positif virus corona atau Covid-19 yang meninggal dunia.
"Kemudian ada penambahan kasus meninggal 7 orang sehingga total 55 orang meninggal," kata Achmad Yurianto.
Baca: Risma Minta Warga Surabaya Tak Bepergian ke Luar Kota Maupun Luar Negeri