Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Achmad Yurianto Tekankan Pentingnya Peran Masyarakat dalam Penanganan COVID-19

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto Tekankan Pentingnya Peran Masyarakat dalam Penanganan COVID-19

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Achmad Yurianto Tekankan Pentingnya Peran Masyarakat dalam Penanganan COVID-19
Tangkap Layar Youtube BNPB
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COVID-19), Achmad Yurianto menyampaikan sejumlah hal terkait langkah penanganan COVID-19 di Indonesia.

Pertama Yurianto menegaskan penanganan wabah ini berbasis komunitas, artinya peran masyarakat sangat penting di dalam upaya ini.

"Saya berharap masyarakat sebagai subjek dan obyek dalam pencegahan," katanya saat konferensi pers di kantor BNPB, Rabu (25/2/2020).

Yurianto menyebut langkah tersebut tidak bisa dilakukan oleh satu sektor saja, ataupun berberapa sektor.

Melainkan perlu adanya kolaboratif dari seluruh lapisan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan peran serta masyarakat luas.

Dalam kesempatan tersebut, Yurianto juga meminta untuk melaksanakan pembatasan jarak fisik dan kontak saat melakukan komunikasi di luar maupun di dalam rumah.

Baca: Mulai Besok, Singapura Tutup Semua Tempat Hiburan dan Bar Selama Satu Bulan

Baca: Yang Kesulitan Ekonomi karena Virus Corona, Via Vallen Umumkan Rencana Bagi-bagi Sembako Gratis

Baca: Profil dr Tirta, Dokter Sekaligus Pebisnis Muda yang Ikut jadi Relawan Hadapi Wabah Corona

Hal tersebut didasari karena penyebaran COVID-19 melalui percikan dari orang terjangkit kepada orang yang sehat.

Berita Rekomendasi

"Dari percikaan saat dia batuk, bersin dan saat berbicara bisa tertular," katanya.

Yurianto menyebut, dari hasil pengalaman di lapangan tidak selalu orang yang potifif COVID-19 menunjukkan gejala sakit berat.

Bahkan dari beberapa kasus tidak memperlihatkan gejala sama sekali.

"Dia tidak mersaka sakit, padahal positif. Maka ini penting menjaga jarak sekitar 1,5 meter, baik di dalam atau di luar rumah," tegasnya.

Kedua Yurianto juga meminta masyarakat selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat.

Ia mencontohkan betapa mudahnya COVID-19 menyebar lewat barang-barang di sekitar kita.

"Ketika barang yang mengandung virus terus tersentuh dan ia menyentuh mata atau hidung, penularan bisa terjadi," ucap Yurianto.

Terakhir, Yurianto meminta masyarakat melaksanan kebijakan pemerintah dengan tetap berdiam diri di rumah.

"Pemerintah kemudian mengkampanyekan belajar, bekerja dan beribadah di rumah"

"Semata-mata untuk mengurangi kemungkinan penularan. Jika tidak maka upaya pencegahan virus ini akan sulit kita mengendalikannya," katanya.

Baca: 51 Orang di Jawa Timur Positif Terjangkit Virus Corona, Terbanyak di Surabaya

Baca: Wabah Virus Corona Merebak, Pabrik Mobil Kini Produksi Masker hingga Ventilator

Baca: Corona Terkendali, China Segera Cabut Status Lockdown di Kota Wuhan pada 8 April

Perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia

UPDATE Kasus Corona di Indonesia Naik Jadi 790 Kasus, 58 Meninggal, 31 Sembuh
UPDATE Kasus Corona di Indonesia Naik Jadi 790 Kasus, 58 Meninggal, 31 Sembuh (Tangkap Layar Youtube BNPB)

Dalam kesempatan tersebut, Yurianto memberikan informasi terbaru terkait kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Achmad Yurianto mengatakan pada hari ini Rabu (25/03/2020) jumlah pasien positif terjangkit virus corona di Indonesia ada 790 orang.

"Ada penambahan kasus positif dari konfirmasi pemeriksaan PCR bukan dari rapid tes," ujar Yuri.

Kemudian sampai hari ini, ada penambahan satu pasien corona yang dinyatakan sembuh.

Sehingga total pasien yang sembuh masih pada angka 31 orang.

Sedangkan, untuk pasien meninggal dunia bertambah 53 orang.

Baca: Korban Corona Meningkat, Petugas Pemakaman di TPU Tegal Alur Inisiatif Gali Liang Kubur Lebih Banyak

Baca: Fraksi PAN Usul Dana Kebutuhan DPRD DKI Dialokasikan Untuk Bantuan Corona

Baca: Delapan Pernyataan Kemenpora RI Atas Penundaan Olimpiade 2020 Tokyo

"Kemarin 685 ditambah sekarang 105 total kasus 790 kasus positif. Kemudian yang sembuh sudah kita dapatkan laporan dari rumah sakit bertambah 1 orang menjadi 31 orang. "

"Sementara angka kematian setelah kita lakukan verifikasi ulang ada data dobel sudah kita perbaiki, sehingga datanya adalah 55 pada hari kemarin dan hari ini ada penambahan tiga sehingga jumlah menjadi 58 orang" pungkasnya.

Total terdapat 24 provinsi yang ditemukan kasus positif terpapar virus corona.

DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak.

Separuh lebih kasus positIf berada di DKI Jakarta yakni 463 kasus.

Selain DKI, provinsi lainnya yang sudah ditemukan kasus positif corona yakni Bali, Banten, DI Yogyakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau.

Lalu Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Lampung, Riau, Maluku Utara, Maluku, dan yang terakhir Papua.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas