Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosiolog Imam Prasodjo Stres Jika Orang Sepelekan Corona sampai Bulan Puasa: Rumah Sakit Bisa Kolaps

Sosiolog Imam Prasodjo stres banyak orang Indonesia sepelekan corona, khawatir jika nanti Ramadan nekat tarawih dan mudik lalu menularkan.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Sosiolog Imam Prasodjo Stres Jika Orang Sepelekan Corona sampai Bulan Puasa: Rumah Sakit Bisa Kolaps
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sosiolog Imam Prasodjo mengaku waswas lantaran banyak orang Indonesia yang masih menyepelekan bahaya virus corona yang saat ini tengah mewabah. 

Kekhawatiran Imam juga mengarah kepada wabah corona nanti ketika bulan Ramadhan.

Menurutnya, masyarakat harus sejak sekarang didisiplinkan agar nantinya penularan tidak semakin parah akibat sikap nekat saat bulan Ramadan.

"Saya tuh ketar-ketir terhadap saudara-saudara kita yang sebangsa, yang menganggap enteng terhadap apa yang terjadi," kata Imam.

"Apalagi nanti jika puasa, kita harus ada persiapan bagaimana memberi kesadaran ibadah," sambungnya.

Sebagai pemeluk agama Islam, Imam mengaku dirinya juga pasti akan sulit untuk tidak melakukan ibadah salat tarawih berjemaah di masjid.

"Saya sebagai orang muslim tentu tarawih berjamaah, itu satu hal yang sulit sekali untuk tidak dilakukan, karena sudah terbiasa," kata Imam.

Baca: Orang Psikosomatis Bisa Ikut Merasa Sakit saat Baca Kabar Corona, Psikiater: Pilah-pilihlah Berita

Baca: Deretan Fakta ASN Nekat Curi Masker di RS, Sudah 4 Kali Beraksi, Barang Dijual Harga Puluhan Juta

Namun Imam menyadari jika para muslim tetap nekat untuk melakukan ibadah yang berkerumun, maka korban corona akan semakin banyak dan rumah sakit semakin kewalahan.

Berita Rekomendasi

"Tetapi kalau masih dilakukan juga, risikonya (besar). Orang sekarang (pasien) sudah 800-an lebih," kata Imam.

"Dan ini bayangkan kalau itu terekskalasi dalam jumlah yang jauh lebih besar, yang akan kolaps adalah rumah sakitnya," sambungnya.

Belum lagi jika masyarakat Indonesia dari kota besar nekat mudik ke kampung halaman.

Bisa jadi mereka sudah terpapar corona atau terpapar dalam perjalanan sehingga menularkan kepada seluruh saudaranya di kampung.

"Apalagi nanti mudik. Kebayang enggak kalau misal masyarakat kita tidak terlalu peduli bahwa ini adalah sesuatu yang berbahaya," ujar Imam.

"Dan kemudian mudik dalam situasi yang mungkin terpapar dalam perjalanan dan menulari seluruh saudara," imbuhnya.

JUMLAH PENUMPANG ANJLOK - Masa pandemi Covid-19, penumpang bus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, terminal antar kota antar provinsi yang akan mudik ke kampung halaman terlihat sepi, Kamis (26/3/2020). WARTA KOTA/Nur Icshan
JUMLAH PENUMPANG ANJLOK - Masa pandemi Covid-19, penumpang bus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, terminal antar kota antar provinsi yang akan mudik ke kampung halaman terlihat sepi, Kamis (26/3/2020). (WARTA KOTA/WARTA KOTA/Nur Icshan)

Membayangkan kemungkinan buruk akibat kenekatan orang Indonesia membuat Imam stres.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas