Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Dorong Physical Distancing, Pengusaha Kargo di IPCN Bagikan Sembako ke Pekerja Sektor Informal

pekerja sektor informal dan dan UMKM menjadi sektor yang paling terdampak dari pembatasan-pembatasan yang terjadi akibat pandemi covid-19.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Dorong Physical Distancing, Pengusaha Kargo di IPCN Bagikan Sembako ke Pekerja Sektor Informal
HandOut/Ist
Pemberian bantuan sembako bagi ojek daring dan pekerja informal dari pengusaha kargo lokal yang bernaung dalam Ikatan Pengusaha Cargo Nusantara (IPCN). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Ikatan Pengusaha Cargo Nusantara (IPCN), Beni Syarifudin mengatakan pekerja sektor informal dan dan UMKM menjadi sektor yang paling terdampak dari pembatasan-pembatasan yang terjadi akibat pandemi covid-19.

Lantaran hal itu, kata Beni, sebanyak 200 pengusaha kargo lokal yang berhimpun di IPCN menggalang bantuan berupa sembilan bahan pokok (sembako) yang akan dibagikan untuk pekerja di sektor tersebut, seperti ojek daring, sopir angkot, dan pelaku UMKM.

Beni menjelaskan, langkah konkret itu dilakukan untuk membantu kebijakan pemerintah terkait physical distancing guna memutus penyebaran massif virus corona (covid-19) dengan menahan pergerakan orang.

“Rekan-rekan kami dari pengusaha kargo di bawah IPCN mulai bergerak untuk memberikan sembako bagi ojek daring dan UMKM agar mereka dapat menerapkan kebijakan pemerintah guna melawan penyebaran virus corona. Kami menyadari ojek daring dan UMKM ini sektor yang paling terdampak dari pembatasan-pembatasan yang terjadi akibat wabah covid-19,” kata Beni di Jakarta, Senin (30/3).

Menurut Beni, 200 perusahaan kargo lokal di bawah IPCN di seluruh Indonesia akan melakukan operasi kemanusian dengan memberikan sembako di seluruh wilayahnya.

“Ini operasi kemanusian bagi kami, mungkin minggu ini nilainya Rp 1 miliar. Sebagai contoh Klik Logistics di Jakarta memberikan 500 paket sembako yang berisi 20 kilogram beras, mie instan, gula, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya senilai Rp 100 juta,” katanya.

Menurutnya, dua pekerjaan yakni ojek daring dan sopir angkot dinilai paling terdampak atas imbauan pemerintah untuk berdiam diri di rumah selama 14 hari.

Berita Rekomendasi

“Kegiatan ini untuk membantu pemerintah supaya menahan pergerakkan orang karena penyebaran virus corona disebarkan dari manusia. Kalau mereka sering berpindah-pindah, tentunya di situ potensi penularannya,” kata Benny yang juga merupakan CEO Klik Logistics Jasa Kargo.

Dia berharap dengan bantuan riil ini, ojek daring dan sopir angkot dapat menerapkan imbauan pemerintah untuk kerja dari rumah dan beribadah dari rumah.

Tujuannya, agar penerapan social distancing dan physical distancing lebih efekfif guna memutus penyebaran massif virus corona (covid-19).

“Dengan bantuan sembako ini diharapkan pekerja di sektor informal dapat terbantu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Dan program ini bisa menginspirasi kelompok pengusaha lainnya agar dapat memberikan kontribusi secara riil,” paparnya.

Beni menilai fakta peningkatan jumlah pasien positif covid-19 di Indonesia dengan jumlah kematian yang relatif tinggi memang mengisyaratkan kondisi darurat kesehatan di negeri ini.

Karena itu, IPCN langsung bergerak untuk membantu agar pemerintah dapat fokus dalam upaya pengobatan pasien yang sudah positif terjangkit covid-19. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas