Prediksi Kapan Virus Corona Berakhir Jika Masyarakat Disiplin Lakukan Physical Distancing
Alumnus Matematika UI memprediksi kapan pandemi corona berakhir menggunakan permodelan matematika.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Tiara Shelavie
"Jadi kami juga mempertimbangkan orang-orang yang belum report nih, yang mungkin sudah terinfeksi, sudah ada gejalanya sebenarnya, cuman mungkin gejalanya ringan atau mungkin masyarakatnya tidak punya akses ke layanan kesehatan, jadi mereka tidak melaporkan," terang Barry.
"Nah, itu bisa dipertimbangkan dalam model ini," sambungnya.
Baca: Update Corona 31 Maret Pukul 16.00: Total 787.438 di Dunia, Kematian di Prancis Hampir Susul China
Dalam hal ini, Barry dan rekan-rekannya memunculkan tiga skenario yang memprediksi kapan berakhirnya pandemi virus corona di Indonesia.
Menurut Barry, ketiga skenario tersebut didapat berdasarkan perkembangan data kasus COVID-19 di Indonesia serta opini para ahli.
Selain itu, asumsi intervensi pemerintah serta sikap masyarakat juga menjadi dasar munculnya grafik-grafik dalam simulasi ini.
"Dengan model ini, simulasinya sebenarnya bisa dibuat lebih buruk dari yang terlihat di konten, bisa juga lebih baik sebenarnya," kata Barry.
Prediksi Akhir Pandemi COVID-19
Dalam skenario ketiga, Alumnus Matematika UI ini mengasumsikan intervensi pemerintah per 1 April 2020 dapat lebih tegas dan masyarakat pun disiplin menerapkan physical distancing.
Apabila skenario ketiga ini benar terjadi,maka diprediksi puncak pandemi COVID-19 akan terjadi pada 16 April 2020 dengan jumlah 540-an kasus baru.
Kemudian akhir pandemi akan terjadi pada akhir Mei 2020 hingga awal Juni 2020.
"Skenario ketiga ini skenario optimis ya, dimana kebijakannya tegas, masyarakat disiplin, bantuan dari pemerintah untuk teman-teman yang bekerja di sektor informal juga baik, tidak ada yang keluar-keluar, itu bisa mencapai puncak pandemi di 16 April 2020 dengan angka 540-an," terang Barry.
Barry menegaskan, dalam skenario ketiga ini, setelah memasuki masa akhir pandemi, kasus positif masih akan muncul dengan peningkatan yang relatif kecil hingga pertengahan Oktober 2020.
"Mei sampai Juni itu masih ada kasus baru tapi penurunannya sudah signifikan jadi kami sebut 'akhir pandemi'," terang Barry.
"Tapi angka total kasusnya masih akan terus naik sampai Oktober, dengan peningkatan kasus baru per harinya sudah relatif kecil terhadap puncak pandemi, artinya harapannya sudah bisa di-handle dengan normal oleh rumah sakit," tambahnya.