Ketua IDI Sebut Pentingnya Menjamin Ketersediaan APD Untuk Hindari Adanya Pengusiran Tenaga Medis
Ketua IDI mengatakan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat untuk menghindari adanya pengusiran terhadap tenaga medis.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih mengatakan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat untuk menghindari adanya pengusiran terhadap tenaga medis dari lingkungan tempat tinggalnya akibat wabah virus corona atau Covid-19.
Edukasi kepada masyarakat perli diyakinkan bahwa tenaga kesehatan punya prosesur tersendiri dalam merawat pasien Covid-19 .
"Jadi masyarakat itu kan perlu diyakinkan. Pertama memang perlu penjelasan, diberitahu, diedukasi lebih serius," kata Daeng saat live conference, Jumat (3/4/2020).
Baca: Marko Simic Lelang Medali Juara untuk Lawan Covid-19, Sebut Jakarta sebagai Rumah Kedua
Selain itu, pemerintah pun harus memastikan ketersedian alat pelindung diri (APD) bagi seluruh tenaga kesehatan.
"Ada yang lebih meyakinkan masyarakat lagi yakni ketersediaan APD diyakinkan bagus atau cukup. APD ini menjadi kunci keyakinan masyarakat dengan isu-isu APD yang kurang, sampai modifikasi," ungkap Daeng.
Baca: Terapkan Local Lockdown Lampung Barat Tiru Vietnam, Ini Langkah yang Dilakukan
Fasilitas bagi tenaga kesehatan terlebih bagi yang menangani pasien Covid-19 pun perlu disiapkan seperti disediakan tempat tinggal sementara untuk tempat beristirahat.
"Petugas kesehatan diberi tempat tertentu selama merawat pasien seperti mess atau tempat menginap seperti di Wisma Atlet ada tempat sendiri. Ada beberapa hotel di DKI yang menyiapkan untuk petugas kesehatan," kata Daeng.
"Saya pikir itu bisa meyakinkan masyarakat bahwa tenaga kesehatan tidak berpotensi menularkan," tambah Daeng.
1.986 kasus corona di Indonesia
Jumlah kasus pasien corona (Covid-19) di Indonesia kini mencapai 1.986, Jumat (3/4/2020).
Demikian dikatakan Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Virus Corona dalam konferensi pers yang digelar di Gedung BNPB, Jumat sore.
Yuri bilang, ada tambahan kasus positif virus corona Covid-19 sebanyak 196 pasien.
Sementara itu, jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh juga mengalami kenaikan.
Baca: Pemkot Solo Serius soal Karantina Pemudik, Siapkan 5 Bus untuk Jemput Pemudik
Dari sebelumnya 112 pasien, kini menjadi 134 pasien.