Lapor Wapres Ma'ruf, Ridwan Kamil Minta Pemerintah Perbanyak Alat dan Tempat Rapid Test Virus Corona
Emil sapaan karib Ridwan Kamil, meminta kepada pemerintah pusat agar gencar mengejar rasio pengetesan covid-19 dengan pendistribusian alat rapid test
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin menerima audiensi virtual dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Audiensi ini diketahui membahas soal progres penanganan virus corona di Provinsi Jawa Barat.
Emil sapaan karib Ridwan Kamil, meminta kepada pemerintah pusat agar gencar mengejar rasio pengetesan covid-19 dengan pendistribusian alat rapid test kepada provinsi-provinsi.
"Jadi kalau bapak bisa sampaikan, mari kita perbanyak tempat test Polymearse Chain Reaction (PCR). Ini yang dilakukan Korsel dengan penduduk 51 juta. Warga yang dites 300 ribu. Sementara kita tadi DKI juga kurang 15 ribu, Jabar 15 ribu. Kita baru di level 4-10 ribuan," ujarnya dalam teleconference, Jumat (3/4/2020).
Baca: PLN Jelaskan Alasan Fasilitas WA Token Listrik Gratis Belum Bisa Diakses hingga Hari Ini
Dirinya menyebut sekarang provinsi lain masih terlihat kecil jumlah kasus covid-19 karena pengetesannya belum besar-besaran.
"Kelihatannya nanti bisa seperti di Jawa Barat. Problem alat tes tidak memadai. Bahkan yang swab tes jumlah terbatas," ujarnya.
Untuk itu, dengan adanya rapid test ini, Emil mengatakan harus menjadi strategi untuk mengetahui wilayah yang paling banyak kasusnya sehingga bisa diterapkan langkah-langkah selanjutnya.
Baca: Kabar Syekh Puji Nikahi Bocah 7 Tahun, Mbah Mijan Bereaksi Merinding: Kalau Bener, Astaghfirullah !
"Kami menemukan ada 300-an di Sukabumi itu, di sekolah kepolisian. Asalnya tujuh yang positif. Saya kirim 10 ribu alat rapid, terkonfirmasi 310. Jadi hari ini Kota Sukabumi adalah di luar Jakarta, kota yang paling banyak individu terpapar dari rapid tes. Untungnya berkumpul di satu sekolahan," ujarnya.
Tak hanya Sukabumi yang menggalakkan rapid test massal, Emil menyebut daerah lain di Jawa Barat juga melakukan hal serupa.
""Dari 15 ribu, 677 itu di Kota Bandung. Ada 200-an yang positif. Itu datang dari jamaah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Mereka berkumpul. Pendeta sentuhan fisik. Ini rasio lebih besar. Dari 637 jamaah gereja yang dites, 226 positif atau 35 persen," pungkas Emil.