Tiga Perawat Inggris Positif Covid-19, Sebelumnya Pakai Kantong Sampah sebagai APD
Tiga perawat di Rumah Sakit Northwick Park di London Barat ini positif Covid-19. Sebelumnya, mereka menggunakan jas hujan sebagai APD.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Tiga perawat di Rumah Sakit Northwick Park di London Barat ini positif Covid-19.
Sebelumnya mereka menggunakan kantong sampah berwarna biru karena kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) layak, untuk menangani pasien corona.
Sebenarnya para staf medis di rumah sakit tersebut sudah memohon bantuan APD yang layak.
Namun mengutip The Sun, nyatanya mereka terpaksa berinisiatif membuat setelan baju 'hazmat' sendiri demi menangani lonjakan pasien.
Baca: Uni Eropa: Masa Transisi Brexit Inggris Belum Akan Selesai di Desember 2020
Baca: Tunangan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson Menangis karena Kekasihnya Dirawat di Rumah Sakit
Bahkan mereka terlihat mengenakan kantong plastik untuk melindungi kepala.
Masker yang digunakan juga merupakan masker bedah biasa.
Tiga perawat ini dinyatakan positif Covid-19 saat menjalani tes di pusat pengujian di London Utara pekan lalu.
Kabar ini telah dikonfirmasi oleh sumber terkait yang tidak ingin disebutkan namanya.
Sejatinya mereka bertiga bukan satu-satunya korban paparan corona di rumah sakit tersebut.
Setidaknya lebih dari 50 persen staf di dalam satu lingkungan, terjangkit virus asal China ini.
Sumber menambahkan, para staf rumah sakit ini sebenarnya diperingatkan agar tidak bicara kepada pers tentang kekurangan APD.
Alhasil para petugas medis ini berusaha mengungkapkan kondisi mereka dengan bicara anonim.
"Kami membutuhkan peralatan APD yang tepat sekarang, atau perawat dan dokter akan mati. Sesederhana itu," kata seorang perawat.
"Kami merawat teman kami sendiri di bangsal setelah mereka menangkap virus dari pasien."
Baca: Dilarang di Taiwan, Seberapa Aman Aplikasi Zoom Dipakai WFH Saat Wabah Corona
Baca: Takut Ditangkap Polisi, Maling Kotak Amal Masjid di Jakarta Selatan Ngaku Terinfeksi Corona
"Bagaimana itu bisa benar?" tambahnya.
Perawat ini juga menceritakan sedihnya tidak bisa bertemu keluarga maupun pulang ke rumah.
"Dan bagian terburuknya adalah kami tidak bisa membiarkan saudara mereka masuk untuk mengucapkan selamat tinggal."
"Bahkan keluarga kami sendiri tidak ingin kami pulang bila membawa penyakit itu," ceritanya.
Sejumlah Staf NHS Gugur dalam Perang Melawan Covid-19
Baru-baru ini empat belas petugas medis NHS Inggris dikatakan positif Covid-19.
Satu diantaranya adalah perawat kawakan yang sudah mengabdi pada NHS selama 44 tahun, Alice Kit Tak Ong.
Perawat berusia senja ini yakni 70 tahun meninggal minggu ini.
Seorang konsultan Geriatri, Anton Sebastianpillai, juga harus meregang nyawa karena wabah ini di Rumah Sakit Kingston, Sabtu lalu.
Kemudian pada Senin, ahli bedah jantung, Jitendra Rathod, yang bekerja di University Hospital of Wales, meninggal di Cardiff setelah dites positif Covid-19.
Kemudian staf medis termuda, John Alagos (23), pingsan dan meninggal setelah shift selama 12 jam tanpa peralatan yang tepat.
Menurut catatan Worldometers pada Kamis (9/4/2020), Inggris memiliki 60.733 kasus positif Covid-19.
Sementara itu jumlah kematiannya mencapai 7.097 dan angka pasien sembuh sebanyak 135.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)