Kemendagri Terima Bantuan APD, Masker, Hingga Voucher Rp 2 Miliar Dari Tahir Foundation
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menerima bantuan dari Tahir Foundation terkait penanganan Covid-19.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
![Kemendagri Terima Bantuan APD, Masker, Hingga Voucher Rp 2 Miliar Dari Tahir Foundation](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kementerian-dalam-negeri-kemendagri-menerima-bantuan-dari-tahir-foundation.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menerima bantuan dari Tahir Foundation terkait penanganan Covid-19.
Bantuan tersebut berupa peralatan medis berupa 500 APD, 500 box masker, 400 multivitamin, serta bantuan dalam bentuk voucher senilai Rp 2 Miliar.
Bantuan diberikan langsung Perwakilan Tahir Foundation Aizirman Djusman, yang diterima Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Muhammad Hudori di kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (16/04/2020).
“Ini sebenarnya sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan dari Tahir Foundation dalam hal ini dari Pak Jonathan tahir. Keadaan bangsa kita, negara kita dalam usaha kita untuk memerangi Covid-19,” kata Aizirman.
Baca: Peserta Kartu Prakerja Mulai Dapat Uang Pekan Depan, Segini Besarannya
Bantuan ini merupakan tahap pertama, untuk tahap kedua Tahir Foundation kembali akan menyerahkan bantuan berupa masker, alat perlindungan diri (APD), dan sejumlah voucher.
“Nanti sebenarnya ada 1.000 box masker, 1.000 box multivitamin dan juga APD 500, dan ditambah nanti ada dalam bentuk voucher sejumlah Rp 2 miliar, hal ini kami serahkan kepada Kemendagri,” kata Aizirman.
Plt Sekjen Kemendagri, Muhammad Hudori mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan Tahir Foundation terhadap penanganan Covid-19 di dalam negeri.
Baca: Donald Trump Klaim AS Telah Lewati Puncak Pandemi Covid-19 dan Siap Cabut Lockdown
Lebih lanjut Hudori mengatakan, bantuan yang diberikan akan disalurkan terlebih dahulu kepada internal dan komponen dalam Kemendagri.
Bantuan dari Tahir Foundation akan diberikan terutama bagi petugas yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19 seperti tenaga medis maupun Pamdal.
“Terutama misalnya untuk masker ini saya kira kan di Kemendagri kita di internal dulu. Nah nanti mungkin kelebihan dari sini kita bisa saja bagi Pemda yang membutuhkan,” ujar Hudori.
Angka kasus corona di Indonesia
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memberikan informasi terkini tekait kasus virus corona di Indonesia, Kamis (16/4/2020).
Menurut Achmad Yurianto hingga Kamis siang pihaknya mencatat ada 380 penambahan kasus baru positif virus corona.
Dengan penambahan tersebut kini total kasus positif corona di Indonesia sebanyak 5.516 kasus.
"Penambahan kasus positif sebanyak 380 orang, sehingga total menjadi 5 .516 kasus," kata Achmad Yurianto dalam siaran langsung via Youtube di Graha BNPB, Jakarta Timur.
Baca: Pemerintah: Isolasi Harus Lebih Diperketat untuk Cegah Corona
Achmad Yurianto pun mengatakan hari ini ada penambahan 102 orang pasien sembuh.
Sehingga, total untuk pasien sembuh saat ini berjumlah 548 orang.
"Kita patut bersyukur pada hari ini akumulasi pasien sembuh di DKI sebanyak 202 pasien, Jawa Timur 86 pasien, Sulawesi Selatan 42 pasien, Bali 32 pasien, Jawa Barat 28 pasien, dan di provinsi lainnya sehingga jumlah totalnya adalah 548 pasien," katanya.
Baca: Punya 6.500 Pegawai, Ruben Onsu Stres Hadapi Imbas Virus Corona : Lebih Seram dari Cerita Ilmu Hitam
Untuk kasus meninggal akibat Covid-19 bertambah 27 orang.
Sehingga, total kasus meninggal saat ini berjumlah 496 orang.
Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah
Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.
Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak
Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.
"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."
"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).
Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.
Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.
"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.
"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.
Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.
![Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/masker-kain-rekomen.jpg)
Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.
Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.
"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.
"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.
"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.
Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah
Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.
Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.
"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.