Tangis KSAD Jenderal Andika dan Sang Istri Saat Dengar Curhat Tenaga Medis Belum Bertemu Keluarga
Perjuangan tenaga medis dalam menangani pasien virus corona atau Covid-19 sungguh luar biasa beratnya.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perjuangan tenaga medis dalam menangani pasien virus corona atau Covid-19 sungguh luar biasa beratnya.
Mereka ada yang sudah berbulan-bulan tidak pulang ke rumah dan berkumpul bersama keluarganya demi menangani pasien Covid-19.
Mereka hanya bisa berdoa semoga wabah ini bisa cepat berlalu, agar mereka bisa pulang berkumpul bersama anak dan orang tua.
Mirna seorang perawat yang bertugas di ruang CICU RSPAD Gatot Subroto mengaku dirinya sudah satu bulan lebih tidak pulang ke rumahnya.
Hal tersebut terungkap dalam video coference yang diunggah channel TNI AD di YouTube yang diikuti Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dan istrinya Ny Hetty Andika Perkasa.
Mendengar pengakuan dari tenaga medis tersebut membuat Jenderal Andika dan Hetty menitikan air mata.
Berawal dari madu
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa melakukan video conference dengan pihak RSPAD Gatot Subroto, Senin (6/4/2020).
Awalnya dalam komunikasi tersebut Jenderal Andika menanyakan kepada Mayor CKM Novianti dari Instalasi Gizi RSPAD soal keburuhan bagi tenaga medis yang belum tersedia dari donasi.
Novianti mengaku banyak bantuan nasi boks, hingga susu, dan air mineral yang telah diterima pihaknya.
Namun, untuk madu dikirim dalam botol besar dan masih kurang untuk seluruh petugas medis.
Andika menanyakan bagaimana sistem pemberian madu bagi petugas medis di RSPAD.
Baca: Nenek 104 Tahun Sembuh dari Corona, Kunci Kesembuhan Rasa Cinta pada Keluarga
“Madu bagaimana, praktiknya bagaimana baginya itu?" tanya Jenderal Andika dalalam video tersebut.
Mendengar pertanyaan dari KSAD, Novianti pun mengatakan bila madu tersebut dibagikan ke setiap ruang perawatan.
Namun, tidak semua ruang perawatan mendapatkannya karena jumlahnya terbatas.
Baca: UPDATE Corona Sulawesi Selatan, Jumat 17 April: 522 Kasus Positif, 43 Sembuh, dan 23 Meninggal
“Karena memang dalam pemberiannya dalam botol besar. tetapi ternyata setelah pembagian mungkin hanya di ruangan-ruangan tertentu ternyata ada teman-teman dari ruangan lain juga berkenan untuk nagih,” kata Novianti.
Mendengar hal tersebut, Jenderal Andika pun langsung meminta Hetty sebagai Ketua Umum Persatuan Istri Prajurit TNI AD (Persit) Kartika Chandra untuk memasok madu untuk tenaga medis di RSPAD.
"Oke ya, jadi yang kurang madu, nanti kita kirimkan, lewat Persit, kita cari yang kualitas bagus," ujar KSAD dalam telekonference tersebut.
Tangis KSAD dan istri
Sesuai janji KSAD Jenderal Andika Prakasa bantuan madu untuk tenaga medis di RSPAD Gatot Subroto akhirnya datang, Rabu (15/4/2020).
Mendengar kabar tersebut, tenaga medis yang berada di RSPAD bersorak kegirangan atas bantuan dari KSAD dan istrinya.
KSAD kembali melakukan video teleconference dengan tenaga medis di RSPAD Gatot Subroto.
Kali ini istri KSAD, Hetty Andika Prakasa mengikuti telecoference tersebut dari kediamannya.
“Gimana Mba Novi (Mayor CKM Novianti) bagaimana tadi bantuan madunya?” tanya Jenderal Andika mengawali perbincangannya.
Baca: 36 Orang Positif Virus Corona di Asrama Bethel Petamburan, Ketua RW: Awalnya Cuma Tiga Orang
“Terima kasih terutama kepada Bapak dan Ibu yang sudah mengasihkan madu kepada kami dan sudah didistribusikan kepada teman-teman perawat dan dokter yang ada di ruangan-ruangan,” jawab Novianti.
“Teman-teman mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, ini menambah semangat kepada kami,” lanjutnya.
Mendengar hal tersebut Jenderal Andika dan istrinya tersenyum.
Novianti pun menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan bila madu yang dikirimkan KSAD dan istrinya merupakan madu murni.
Kemudian, telekonferece pun dilanjutkan dengan perawat yang bertugas di ruang perawatan.
Seorang perawat bernama Elvi pun mengungkapkan rasa terima kasihnya.
“Ibu KSAD terima kasih ibu atas perhatianannya kepada kami tim medis yang bertugas di ruangan isolasi tekanan negatif, kami merasa diperhatikan dengan atasan kami sangat berterima kasih," katanya.
Elvi pun melanjutkan selama berjuang merawat pasien Covid-19, dirinya bersama tenaga medis lainnya belum bisa pulang ke rumah bertemu keluarga dan orang tua.
Baca: Pemerintah Prediksi Puncak Corona pada Awal Mei, Kasus Positif Bisa Capai 106 Ribu
“Anggota kami sudah hampir dua bulan dari bulan Januari tidak ketemu dengan orang tua," ujarnya.
Seakan merasakan bagaimana begitu beratnya beban yang dipikul tenaga medis saat ini, Hetty tak berhenti menangis.
"Saya yang terima kasih banyak, mba-mba semua, mas-mas semua. luar biasa perjuangan mba-mba dan mas-mas," ujar Hetty sambil menangis.
"Saya ingin memeluk," lanjutnya.
Kemudian , Hetty dan Jenderal Andika kembali mendengarkan curahan hati dari petugas medis lainnya.
Kali ini curahan hati datang dari perawat yang bertugas di ruang CICU RSPAD bernama Mirna.
Mirna mengaku sudah tidak pulang selama satu bulan ke rumahnya karena harus menangani pasien Covid-19.
Mirna meminta doa kepada KSAD dan Hetty agar dirinya dan tenaga medis lainnya tetap diberikan kesehatan.
“Doakan kami di sini semakin sehat dan kami bisa pulang kumpul bersama keluarga,” ujarnya dengan nada sedih.
Mendengar hal tersebut air mata Hetty makin tak terbendung., begitu juga dengan Jenderal Andika yang menunjukan wajah sedih saat mendengan curahan hati dari para tenaga medis di RSPAD.
Mengakhir perbincangannya, Hetty dan KSAD mengucapkan terima kasihnya kepada semua tenaga medis yang sudah berjuang melawan Covid-19.
"Terima kasih banyak semuanya. kita berdoa semoga wabah ini segera berakhir dan yang lain disana tetap tinggal di rumah, supaya mba-mba dan mas-mas bisa segera pulang bertemu dengan anak-anak," ujar Hetty.
“Bu mereka ini perlu ditambah lagi, coba selain madu apa lagi (yang dibutuhkan mereka). Soalnya pengorbanan mereka begitu besar," kata Andika kepada Hetty.
"Apa maunya nanti WA ke saya, kasih tahu saya " ujar Hetty.
"Mba Novi tolong sampaikan salam saya untuk semua jangan sungkan, jangan ragu untuk sampaikan ke saya apa lagi yang dibutuhkan. Karena apa yang kita berikan apa yang kami berikan ke mba-mba dan mas-mas itu enggak ada apa-apanya dibandingkan dengan pengorbanan mba-mba dan mas-mas,” kata Hetty mengakhiri pembicaraanya.