Beli Bahan Baku APD dari Korea Selatan, Indonesia Wajib Mengembalikan Dalam Bentuk Barang Jadi
Doni Monardo mengatakan pemerintah telah membeli bahan baku satu juta alat pelindung diri (APD) dari Korea Selatan (Korsel).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo mengatakan pemerintah telah membeli bahan baku satu juta alat pelindung diri (APD) dari Korea Selatan (Korsel).
Sebagai kompensasinya pemerintah wajib mengekspor sebagian APD yang telah jadi ke Korea Selatan.
"Kemudian kompensasinya kita wajib memberikan dukungan untuk mengembalikan bahan baku ini dalam bentuk produk jadi kepada Korea Selatan," kata Doni Monardo dalam Konferensi pers, Senin (20/4/2020).
Menurut Doni Monardo seluruh negara kini membutuhkan APD.
Baca: Jokowi Minta Pelaksanaan PSBB Dievaluasi dan Diperbaiki
Namun, tidak ada satu pun negara di dunia yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.
Karena itu dibutuhkan kerjasama dan kompromi agar kebutuhan APD terpenuhi.
"Karenanya dibutuhkan kompromi, dibutuhkan kerja sama dan dibutuhkan sebuah kesepakatan," katanya.
Kerjasama tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan APD terutama bagi tenaga medis.
Baca: Kabur Dibantu Istri, PDP di Kota Tegal Akhirnya Ditemukan, Keluarga akan Jalani Rapid Test
Pemerintah menurut Doni, tidak mau mengambil resiko kurangnya ketersediaan APD dalam menangani pasien Covid-19.
"Pemerintah tentu tidak ingin mengambil risiko yang besar ketika kita kekurangan APD. Tetapi juga kita tidak bisa membiarkan negara lain yang telah mengirimkan APD ke tanah air tidak kita kembalikan. Oleh karenanya sekali lagi kerjasama, kesepakatan ini penting sekali," ujarnya.
Angka kasus corona di Indonesia
Angka pasien sembuh dari penyakit virus corona atau Covid-19 menunjukan perkembangan yang menggembirakan di Indonesia.
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkap ada penambahan angka pasien sembuh sebanyak 61 orang sehingga totalnya menjadi 747 orang.