Survei RRI dan Indo Barometer: 10,0 Persen Responden Sebut PSBB Langkah Yang Tidak Tepat
89,5 persen menilai menyebut, Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 9 tahun 2020 itu langkah yang tepat.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 10,0 persen responden mengatakan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah merupakan langkah yang tidak tepat.
Sedangkan, sebanyak 89,5 persen menilai menyebut, Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 9 tahun 2020 itu langkah yang tepat.
Lalu, 0,5 persen menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.
Baca: Soal Mudik dan Pulang Kampung, Ini Penjelasan Menggelitik Susi Pudjiastuti soal Perbedaan Keduanya
Hasil itu terlihat dari survei yang dilakukan oleh Radio Republik Indonesia ( RRI) dan Indo Barometer dengan 400 responden di tujuh provinsi selama 9-15 April 2020.
Dengan margin of error sebesar kurang lebih 4.90 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Survei ini menemukan bahwa sebagian besar responden (89.5 persen) menilai bahwa kebijakan PSBB sebagaimana tercantum dalam PMK No. 9/2020 adalah langkah yang tepat. Tapi masih ada 10 persen responden yang menilai PSBB sebagai langkah yang tidak tepat. Sisaya menjawab tidak tahu/tidak jawab sebesar 0.5 persen," kata kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Kamis (23/4/2020).
Baca: Apakah Hukum Puasa Ramadhan bagi Orang yang Berstatus ODP Corona?
Menurut hasil survei, alasan responden menjawab bahwa Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 9 Tahun 2020 tentang PSBB adalah langkah yang tepat yakni dapat mengurangi penyebaran virus corona (25 persen), supaya penyebaran virus corona tidak semakin luas (22.8 persen), untuk keamanan masyarakat (14.3 persen), wujud perlindungan pemerintah terhadap masyarakat (10.5 persen).
Adapun dapat mencegah penularan virus corona (10.5 persen), penyebaran virus corona sangat cepat (10.3 persen), agar penyebaran virus corona cepat berhenti (4.3 persen) dan mengurangi interaksi di masyarakat (2.5 persen).
Sementara, alasan responden menjawab bahwa PSBB adalah langkah yang tidak tepat yaitu : kesulitan mencari nafkah (40.3 persen), berdampak terhadap ekonomi masyarakat (30.7 persen), kepatuhan masyarakat masih rendah (11.4 persen), kehilangan pekerjaan (8.5 persen).
Baca: Pengakuan Pria Hidung Belang yang Tega Habisi Wanita Setelah Melayaninya
Lalu, (pendidikan, ibadah, bekerja) terbatas (4 persen), harusnya lockdown menyeluruh (2.3 persen), virus corona tidak terlalu berbahaya (1.7 persen) dan bantuan pemerintah belum ada (1.1 persen).