Mendes: Hingga Hari ini BLT Dana Desa Telah Dicairkan 8.157 Desa
Sedangkan yang tunai, menggunakan metode door to door atau rumah ke rumah.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangundan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul HakimISkandar, mengatakan sebanyak 8.157 desa dari 76 kabupaten telah mencairkan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 70 miliar.
"Pencairan dana ini ada yang berupa tunai, cash less atau tidak secara tunai. Sesuai dengan kondisi daerahnya," ucap Abdul dalam konferensi virtual, Senin (27/4/2020).
Ia menambahkan, untuk yang tidak secara tunai dananya akan ditransfer langsung kerekening pribadi calon penerima bantuan. Sedangkan yang tunai, menggunakan metode door to door atau rumah ke rumah.
"Untuk yang door to door ini tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ada, untuk yang transfer tentu lebih terjamin keamanan dan kesehatannya karena tidak kontak langsung," kata Abdul.
Baca: Peringatan Dini BMKG Selasa, 28 April 2020: Waspada 8 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat
Baca: Cerita Gadis Asal Jakarta Sengaja Datang ke Garut Hingga Jadi Korban Penyekapan Sang Pacar
Baca: Pemerintah Minta Masyarakat Tidak Anggap Enteng Covid-19
Abdul juga menjelaskan, besaran dana yang diterima adalah Rp 600 ribu per bulan dengan skeman sampai dengan tiga bulan kedepan, jadi total mendapat Rp 1,8 juta.
"Sasaran penerima bantuan ini adalah masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya akibat wabah virus corona atau Covid-19. Tetapi, untuk masyarakat yang sudah terdaftar di jaring sosial skala nasional, itu tidak mendapatkan BLT ini," kata Abdul.
"Jadi kalo yang sudah mendapatkan bantuan pangan non tunai, kartu pra kerja, dan sudah masuk program penanggulangan kemiskinan (PKH) itu tidak menerima. Hal ini agar tidak ada tumpang tindih, dalam bantuan tersebut," lanjut Abdul.
Selain itu Abdul mengajak para kepala daerah, mulai dari bupati, walikota, hingga kepala desa untuk tidak mempersulit penerima BLT untuk mendapatkan haknya.
"Saya harap kepala daerah menempatkan kemanusiaan di atas segalanya, karena situasi ini sangatlah menyulitkan dan ada hak mereka yang harus dipenuhi" kata dia.