Cerita Denna, Relawan Covid-19 yang Dikucilkan Oleh Masyarakat Sekitarnya, Dilarang Pulang ke Rumah
Denna Pungki (21) namanya. Salah seorang relawan medis penanganan Covid-19 ini mengaku sedih.
Editor: Hendra Gunawan
Teman-teman kami beberapa kali mengalami sanksi sosial. Seperti dikucilkan, dijauhkan, sampai RT setempat wanti-wanti kita untuk tidak pulang (ke rumah).
Memang kami belum pulang dari hari pertama bertugas. Sampai bulan puasa ini belum bertemu keluarga, itu yang menyedihkan. Puasa tidak bersama keluarga, tapi kami saling support dengan teman relawan lainnya, yang kita lakukan ini bukan untuk kita sendiri tapi untuk semua.
Bagaimana perasaan Denna ketika masyarakat justru cenderung diskriminatif?
Kita berusaha, sama-sama mengerti.
Denna tetap berpuasa?
Semampu kami, kami tetap puasa. Tetap menjalankan ibadah kami yaitu berpuasa dan menjalankan salat 5 waktu.
Saat menghubungi keluarga?
Mungkin kami ketika sahur, setiap berbuka, setiap ada waktu lenggang untuk video call, untuk saling menyapa. Kekhawatiran menjadi makanan setiap hari bagi mereka ya.
Bagaimana Denna meyakinkan orang tua menjadi relawan medis?
Saya juga berjanji untuk menjaga diri, mengikuti protokol pencegahan penularan Covid-19 ini untuk yang terbaik, untuk bisa pulang ke rumah agar bisa bersama keluarga lagi.
Apa tidak takut tertular?
Sedikit parno, iya. Kita selalu yakin, kita akan mengikuti protokol dari dokter.
Sudah berapa kali menangani pasien positif Covid-19?
Sampai kemarin sudah ada 3750 masyarakat yang menjalankan Rapid Test. Yang terindikasi positif itu ada 28 orang.