Nenek 102 Tahun Lahir saat Wabah Flu Spanyol, Sempat Keguguran dan Kanker, Kini Sembuh dari Corona
Nenek bernama Angelina Friedman lahir ketika wabah flu Spanyol dan kini ia bisa sembuh dari virus corona. Sempat idap kanker.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Seorang nenek bernama Angelina Sciales atau Angelina Friedman lahir ketika wabah flu Spanyol dan kini ia bisa sembuh dari virus corona.
Semasa hidupnya, Friedman mengalami beberapa masalah kesehatan mulai dari keguguran hingga kanker.
Dikutip Tribunnews.com dari breitbart.com, Friedman berusia 102 tahun dan tinggal di Westchester County, New York, Amerika Serikat.
Friedman lahir pada 1918 di sebuah kapal pembawa imigran dari Italia ke New York.
Kala itu, flu Spanyol menjadi pandemi dan sudah membunuh hingga 50 juta orang lebih.
Saat itu tak ada obat atau vaksin yang bisa membunuh virus flu tersebut.
Masyarakat hanya diminta untuk mengenakan masker, serta tempat publik yang mengundang keramaian ditutup.
Baca: Kisah Kakek dan Nenek Meninggal Karena Corona, Bergandengan Tangan hingga Saat Maut Menjemput
Baca: VIDEO Nenek 99 Tahun Sembuh dari Corona, Petugas Medis Lepas Kepulangan dengan Meriah
Ibu Friedman meninggal dunia setelah melahirkannnya.
"Dia (Friedman) dibantu oleh kedua kakaknya," ungkap putri Friedman, Joanne Merola.
"Dia memiliki 11 saudara kandung. Dia termasuk yang bisa bertahan (di tengah pandemi flu)," jelasnya.
Friedman lebih memilih tinggal di panti jompo di North Westchester.
Pada 21 Maret 2020 lalu, Friedman menjalani tes corona dan hasilnya positif.
Nenek itu pun harus rawat inap di rumah sakit.
Meski tidak memiliki masalah pernapasan, tapi Friedman terus-menerus mengalami demam.
Seminggu di rumah sakit, tubuh Friedman kadang demam, kadang tidak, hingga akhirnya ia pulang ke rumah dan mengisolasi diri di kamarnya.
Friedman sudah beberapa kali menjalani tes corona dan hasilnya tetap positif dan ia harus kembali rawat inap di rumah sakit.
Hingga pada 21 April 2020, Merola diberitahu perawat rumah sakit, sang ibu sudah mulai lahap makan.
Bahkan Friedman berkata ingin kembali menjalani hobinya di bidang musik.
Merola sangat bangga pada ibunya yang ia anggap sebagai sosok pejuang.
"Ibuku adalah seorang pejuang. Dia pernah keguguran, hingga pendarahan lalu terkena kanker," ujar Merola.
"Dia bukan manusia biasa. Dia manusia dengan DNA super," ungkap Merola sambil tertawa.
Baca: Lebih 3,5 Juta Orang Telah Terjangkit Virus Corona di Dunia
Baca: Trump Sangat Yakin Amerika Akan Punya Vaksin Covid-19 Akhir Tahun Ini
Nenek 104 Tahun Sembuh dari Corona
Selain Friedman, ada juga seorang nenek bernama Vera Mueller yang berusia 104 tahun sempat terinfeksi virus corona.
Menurut putranya, Bob Mueller, Vera didiagnosis positif corona pada 23 Maret 2020.
Dikutip Tribunnews.com dari news.amomama.com, Vera mendapat kabar buruk itu tepat dua hari setelah hari ulang tahunnya.
Vera tinggal Panti Jompo Sauer Health Care di Kota Winona, Minnesota, Amerika Serikat.
Ia mengalami gejala corona seperti demam, mual, hingga batuk.
Vera pun menjalani karantina mandiri di panti jompo dengan obat analgesik jenis tylenol serta bantuan oksigen.
Namun baru-baru ini, Vera dinyatakan sembuh dari virus corona.
Meski demikian, Vera tetap mendapat pesan dari Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) wilayah setempat.
Menurut CDC, sebenarnya kaum lansia dan orang dengan riwayat penyakit sangat rentan meninggal dunia akibat corona.
Bob menyebut kesembuhan sang ibu adalah sebuah keajaiban.
Menurut Bob, kesembuhan Vera sangat didukung dengan keyakinannya dan cintanya kepada keluarga.
Bob juga lega kondisi ibunya semakin membaik dan ingin kembali tinggal di rumah bersama keluarga.
Diketahui, Vera sudah tinggal di panti jompo selama 13 tahun terakhir.
Keluarga Vera mengunjunginya dengan cara berdiri di samping jendela kamarnya setiap hari.
Mereka juga kerap menghubungi Vera lewat telepon meski sang nenek hanya bisa mengobrol beberapa menit karena mudah lelah.
Bob teringat suatu malam ketika kondisi Vera tidak terlalu baik.
Lewat jendela, Bob melihat sang ibu terus bergumam dan menyadari ia sedang berdoa.
Pada 6 April 2020, Vera akhirnya bisa kembali ke kamar biasanya di panti jompo.
Dalam pemulihannya, Vera masih merasa kerap lelah dibanding sebelum ia terkena corona.
(Tribunnews.com/Ifa Nabila)