Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mungkinkah Vaksin Virus Corona Tersedia Januari 2021?

Begini pendapat para dokter dan ahli vaksin soal kapan vaksin virus corona akan tercipta. Sebagian optimis, sebagian pesimis.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Mungkinkah Vaksin Virus Corona Tersedia Januari 2021?
NICOLAS ASFOURI / AFP
Dalam gambar yang diambil pada 29 April 2020, seorang ilmuwan menunjukkan vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 yang diuji di Laboratorium Kontrol Kualitas di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. 

TRIBUNNEWS.COM - Pejabat Gedung Putih mengindikasikan bahwa vaksin virus corona bisa tersedia pada Januari 2021.

Sementara itu, para ilmuwan dan ahli vaksin di luar pemerintahan Donald Trump sebenarnya tidak yakin namun tetap berusaha optimis vaksin corona akan segera tercipta.

Dikutip Tribunnews.com dari abcnews.go.com, para ahli memperingatkan bahwa sangat sulit untuk mengembangkan sebuah vaksin kurang dari 12 bulan.

Hal ini berarti akan ada beberapa standar ilmiah yang tidak dijalankan seperti pembuatan vaksin secara normal.

Namun mereka menambahkan, vaksin bisa saja tercipta saat tahun baru 2021 jika segalanya berjalan sempurna.

Sebelumnya, Trump sudah menggembar-gemborkan bahwa vaksin akan tersedia akhir tahun 2020.

Sedangkan para penasihatnya memperjelas bahwa skenario terburuk vaksin akan ada pada Januari 2021.

Baca: UPDATE Daftar Vaksin yang Tengah Dikembangkan Peneliti di Seluruh Dunia untuk Tangani Covid-19

Baca: 15 Anak Masuk ICU dengan Gejala Misterius, Perpaduan Corona dan Penyakit Kawasaki

Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet.
Foto diambil pada tanggal 29 April 2020 ini. seorang ilmuwan melihat sel-sel ginjal monyet saat melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Cells Culture Room di fasilitas Sinovac Biotech di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. (NICOLAS ASFOURI / AFP)
Berita Rekomendasi

dr. Anthony Fauci, dokter penyakit menular nasional di Amerika Serikat menyatakan harapannya.

"Kami ingin bekerja dengan cepat, tapi kami juga harus memastikan bahwa prosedurnya aman dan efektif," ungkap Fauci.

Sejak pandemi corona menyebar di AS, Fauci memperkirakan pembuatan vaksin akan butuh waktu 12-18 bulan.

Padahal jika dilihat dari perkembangan vaksin, pembuatan vaksin untuk penyakit gondong butuh waktu 4 tahun.

Maka dari itu perkiraan Fauci menimbulkan pendapat pesimis dari kalangan ahli vaksin lainnya.

Namun dengan melihat angka kematian cukup tinggi di AS, pengembang vaksin kemungkinan akan bekerja keras lebih dari biasanya.

Sementara itu, perusahaan obat sudah bersiap meningkatkan produksi mereka tanpa tahu vaksin mana yang terbukti efektif.

Direktur pusat riset vaksin sekaligus profesor mikrobiologi dan genetika molekuler di Universitas Pittsburgh, Paul Duprex, sependapat dengan Fauci.

Baca: Pil Kina akan Dicoba Jadi Obat Corona, Pemerintah Prediksi Vaksin Covid-19 Baru Jadi Tahun 2021

Baca: PM Jepang Dukung Lebih dari 800 Juta Dolar AS untuk Pengembangan Vaksin Corona

"Ini bukan hal yang mustahil," kata Duprex.

"Tentu saja proses (pembuatan vaksin) akan sangat agresif, namun ini mungkin saja terjadi," ungkapnya.

dr. Paul Goepfert, profesor obat-obatan di Universitas Alabama di Birmingham juga optimis vaksin akan cepat tesedia dengan syarat semuanya berjalan sempurna.

Agar vaksin sudah tersedia pada Januari 2021, para ahli menyebut harus ada penelitian yang melibatkan berbagai pihak di seluruh dunia.

Hal ini dimaksudkan agar ada banyak variasi gejala pasien yang diteliti dan nantinya akan bisa dilindungi dengan vaksin.

Keterlibatan berbagai pihak di seluruh dunia ini yang agak menyulitkan pembuatan vaksin.

Di mana vaksin harus dipastikan aman dan tak ada efek samping bahaya serta akan diproduksi jutaan.

Hal ini yang membuat Goepfert sebenarnya agak merasa pesimis.

"Ini bukan hal yang mustahil, tapi memang kemungkinan kecil," kata Goepfert.

Diketahui, saat ini sudah lebih dari 100 vaksin sedang diteliti.

Menurut WHO, sudah ada delapan yang menunjukkan progres baik.

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas