Terinspirasi Kapten Moore, Pria 100 Tahun Jalan 100 Putaran Sambil Puasa untuk Galang Dana Corona
Dabirul Islam Choudhury, seorang pria muslim berumur 100 tahun, ikuti galang dana Veteran Perang Dunia II, berjalan 100 putaran sambil puasa Ramadan.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Dabirul Islam Choudhury, seorang pria berumur 100 tahun, terinspirasi gerakan galang dana corona Kapten Tom Moore.
Diketahui, Moore juga berusia 100 tahun dan merupakan veteran Perang Dunia II.
Choudhury pun mengikuti jejak Moore dengan cara yang sama, yakni berjalan 100 putaran agar orang-orang tergerak untuk berdonasi.
Dikutip Tribunnews.com dari eastlondonadvertiser.co.uk, Choudhury sanggup menyelesaikan tantangan itu dalam beberapa jam pada 26 April 2020 lalu.
Ia berjalan 100 putaran mengitari kebun dengan lintasan sejauh 80 meter.
Jumlah dana yang terkumpul hari itu adalah 1.000 poundsterling atau sekitar Rp 18,7 juta.
Namun ternyata dana terus mengalir dari para donatur melalui laman JustGiving.
Hingga dana sudah terkumpul lebih hingga 60.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,1 miliar.
Baca: Veteran Perang Dunia II Galang Dana Corona Rp 583 M, Ratu Elizabeth Beri Kado Ulang Tahunnya ke-100
Baca: Takashi Murakami dan Supreme Galang Dana, Jual T-Shirt dan Kumpulkan untuk Covid-19
Choudhury menyalurkan dana itu pada komunitas Ramadan Family Commitment (RFC) yang dibentuk selama krisis pandemi Covid-19.
Komunitas itu diinisiasi oleh Channel S, stasiun televisi Inggris-Bangladesh.
Melihat banyaknya dana yang terkumpul, Choudhury memutuskan untuk melanjutkan galang dana selama bulan Ramadan.
Sehingga ia akan menjalani tantangan berjalan mengitari kebun sambil berpuasa.
Meski dibentuk oleh komunitas muslim di Inggris, dana yang dikumpulkan RFC melalui Choudhury disalurkan kepada orang-orang yang tidak mampu dari semua kalangan di berbagai negara.
Diketahui, Choudhury termasuk tokoh terpandang di komunitasnya lantaran kebaikan hatinya.
"Sebagai individu, Beliau sangat cerdas dan penuh semangat dalam hidupnya," ujar Farhan Musad Khan, ketua RFC.
Choudhury lahir di British Assam, bekas jajahan Inggris di daratan India pada 1 Januari 1920.
Ia kemudian pindah ke London untuk belajar sastra Inggris pada 1957.
Ia menjadi ketua komunitas di St Albans dan sudah sering memimpin gerakan galang dana selama bertahun-tahun.
Dalam kariernya, Choudhury juga sudah membuat banyak puisi di mana ribuan puisinya juga sudah diterbitkan.
Baca: Seorang ABK WNI Kapal Long Xing 629 Meninggal Dunia di Busan karena Pneumonia
Baca: Viral Video ABK Asal Indonesia Bekerja di Kapal Ikan China, Meninggal Jenazahnya Dibuang ke Laut
Aksi Kapten Moore
Diberitakan sebelumnya, Moore berhasil mengumpulkan dana hingga Rp 583 miliar untuk membantu menangani pandemi virus corona.
Dikutip Tribunnews.com dari huffpost.com, Ratu Elizabeth II pun memberi kado istimewa kepada Moore untuk ulang tahunnya ke-100.
Kado dari Ratu Elizabeth II untuk Moore berupa kenaikan pangkat menjadi Kolonel Kehormatan, pada Kamis (30/4/2020).
Panglima tentara Inggris, Jenderal Sir Mark Carleton-Smith awalnya bertemu dengan Ratu Elizabeth II untuk membahas penghargaan heroik untuk Moore.
Sang panglima berharap kebaikan hati Moore bisa menginspirasi generasi tentara lainnya.
"Kebijaksanaannya yang mengagumkan, sikapnya yang tanpa basa-basi dan penuh canda meski dalam kesulitan menjadi panutan yang menginspirasi seluruh generasi," ungapnya.
Sebelum pensiun, Moore menjabat sebagai kapten angkatan darat.
Ia bertugas di Burma dan India selama Perang Dunia II.
Komandan Resimen Yorkshire mengantar surat kenaikan pangkat itu ke rumah Moore di pedesaan Marston Moretaine.
Moore kini tengah menjalani karantina mandiri bersama keluarganya.
Moore dengan kerendahan hatinya sempat berkata tetap bersyukur atas kenaikan pangkat itu meski ia tidak mengharapkannya.
"Aku masih Kapten Tom, itulah diriku yang sebenarnya, tapi orang-orang memilih memanggilku kolonel, ya sudah, terima kasih banyak," ujar Moore.
Diketahui, Moore mengadakan galang dana dengan bantuan media sosial dan dengan gerakan berjalan kaki mengitari pekarangan rumahnya dengan alat bantu jalan.
Moore berjalan mengelilingi pekarangan belakang rumah hingga 100 kali.
Dikutip dari BBC, Moore awalnya menargetkan gerakannya itu bisa menarik simpati orang-orang paling tidak terkumpul hingga 1.000 poundsterling atau Rp 18 juta.
Namun tak disangka hampir 800 ribu orang tertarik dengan tantangan berjalan 100 putaran yang dijalani Moore dan menyumbangkan sejumlah uang.
Akhirnya kakek 100 tahun itu bisa menggalang dana sebanyak 31 juta poundsterling atau sekitar Rp 583 miliar.
Dana itu ia salurkan kepada National Health Service atau layanan kesehatan nasional di Inggris.
Selain mendapat kenaikan pangkat, foto Moore juga dipajang di baliho raksasa di tengah perkotaan Inggris.
(Tribunnews.com/Ifa Nabila)