UPDATE Corona: Tambahan 973 Kasus Baru Jadi Tertinggi Pekan Ini, Lonjakan Kasus Ada di Jawa Timur
Update kasus Corona di Indonesia, Kamis, 21 Mei 2020, tambahan kasus baru kembali menjadi rekor tertinggi.
Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
Sehingga, Fadjroel mengimbau agar masyarakat tak membuat anggapan yang salah.
"Jokowi mengatakan, belum ada kebijakan pelonggaran PSBB. Jadi jangan ada anggapan keliru di masyarakat," tegas Fadjroel, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (20/5/2020).
Fadjroel pun kembali menyampaikan pernyataan Jokowi sebelumnya yang membantah adanya pelonggaran PSBB.
"Transportasi untuk urusan logistik, pemerintahan, kesehatan, kepulangan pekerja migran, dan ekonomi esensial, masih bisa berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat," jelasnya.
Baca: Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri 2020 di Rumah Aja: Virus Corona Berakhir di Akhir Ramadhan
Adapun dua indikator yang mendasari pemerintah untuk menjalankan kondisi new normal, yakni imunitas dan pembatasan sosial atau social distancing.
Kebijakan new normal ini dipilih oleh masyarakat, karena hingga kini vaksin virus corona belum ditemukan.
"Dalam ruang ketidakpastian adanya vaksin, kita menerapkan dua disiplin, yaitu imunitas dan social distancing."
"Inilah indikator-indikator di mana normal baru itu bisa berjalan," terangnya.
Fadjroel Rachman menyebut, masyarakat harus menerapkan hidup sehat selama kondisi new normal.
Selain itu, juga bisa dilakukan dengan melakukan olahraga di rumah.
Disiplin untuk mengonsumsi makanan bergizi juga harus diterapkan oleh masyarakat.
"Imunitas ini misalnya hidup sehat, berolahraga, makan makanan bergizi."
"Sehingga ada imunitas untuk melawan Covid-19, karena ini belum ada vaksin untuk menyembuhkan," papar Fadjroel.
Ia mengatakan, menjalankan kegiatan agama di rumah juga bisa meningkatkan imunitas tubuh.
Baca: Lagi-lagi Trump Serang China, Tuding Lakukan Pembunuhan Massal Lewat Virus Corona