Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAKTA Tingginya Kasus Corona di Jawa Timur: Penyebab, Bisa jadi Wuhan, hingga Kemarahan Risma

Kasus corona di Jawa Timur terus mengalami peningkatan. Ini penyebabnya bahkan disebut bisa jadi Wuhan, hingga Risma marah besar.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
zoom-in FAKTA Tingginya Kasus Corona di Jawa Timur: Penyebab, Bisa jadi Wuhan, hingga Kemarahan Risma
infocovid19.jatimprov.go.id
Update kasus virus corona di Jawa Timur, Jumat (29/5/2020). FAKTA Tingginya Kasus Corona di Jawa Timur: Penyebab, Bisa jadi Wuhan, hingga Kemarahan Risma 

Hal ini dikatakan Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference, Rabu (27/5/2020).

"Di Jawa terutama agar dibantu, diberikan dukungan penuh untuk Provinsi Jawa Timur."

"Terutama yang berkaitan dengan persiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit daruratnya," ujar Jokowi, dikutip dari Kompas.com.

4. Disebut bisa jadi Wuhan

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi SpBS
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi SpBS (SURYA.CO.ID/Fatimatuz Zahro)

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi menyebut, Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan.

Sebab, Surabaya menjadi wilayah dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di Jawa Timur.

Hal ini bisa saja terjadi bila masyarakat tidak disiplin atau tidak mematuhi protokol kesehatan.

Berita Rekomendasi

"Sebanyak 65 persen Covid ada di Surabaya Raya. Ini tidak main-main, Surabaya bisa jadi Wuhan kalau warganya tidak disiplin," kata Joni, Rabu.

Di Surabaya, ujar pria yang juga menjabat sebagai Dirut RSU dr Soetomo Surabaya ini, transmission rate penyebaran Covid-19 mencapai 1,6.

Artinya, jika ada 10 orang positif Covid-19, dalam sepekan akan bertambah menjadi 16 orang.

"Jadi kita mutlak untuk disiplin, disiplin memakai masker, disiplin physical distancing, disiplin cuci tangan, disiplin hidup sehat," ujar dia.

Joni mengaku prihatin banyak pasar di Surabaya yang tidak menjalankan physical distancing.

"Terus terang, saya menangis melihat pasar-pasar di Surabaya. Saya bandingkan dengan keadaan di rumah sakit," jelasnya.

Dia meminta warga di Surabaya Raya, khususnya di Surabaya, patuh terhadap aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang saat ini diberlakukan untuk kali ketiga, dari 26 Mei sampai 8 Juni 2020.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas