Data: Pasien Covid-19 di Indonesia Didominasi Usia 31-45, Laki-laki Lebih Banyak Dibanding Perempuan
Dilansir infografis covid19.go.id, penderita positif Covid-19 di Indonesia didominasi oleh kelompok usia 31-45 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah penderita pasien virus corona (Covid-19) hingga Minggu (31/5/2020) mencapai 26.473 orang setelah adanya tambahan 700 kasus dalam 24 jam terakhir.
Adapun penderita positif Covid-19 di Indonesia didominasi oleh kelompok usia 31-45 tahun.
Dilansir infografis covid19.go.id, pasien positif corona di usia 31-45 tahun mencapai 29,2 persen.
Sementara itu urutan kedua didominasi kelompok usia 46-59 tahun dengan 27,3 persen.
Kelompok usia 18-30 tahun berjumlah 20,6 persen berada di urutan ketiga.
Baca: Sebut Usia Anak Juga Rentan Terkena Virus Corona, Dokter Spesialis: Imunisasi Jangan Ditinggalkan
Baca: Bagaimana Penerapan New Normal di Tempat Kerja? Tambah Shift untuk Ciptakan Physical Distancing
Adapun usia di atas 60 tahun sebesar 15,1 persen.
Usia 6-17 tahun berada di angka 5,6 persen.
Adapun jumlah pasien positif corona balita 2,3 persen.
Sementara itu jika dilihat dari jenis kelamin, penderita positif covid-19 didominasi oleh laki-laki.
Tercatat, 54,8 persen penderita covid-19 berjenis kelamin laki-laki.
Sedangkan jenis kelamin perempuan 45,2 persen.
Sementara itu dalam 24 jam terakhir, pasien sembuh bertambah 293 orang.
Sehingga kini total kasus sembuh 7.308 orang.
Adapun kasus kematian bertambah 40, sehingga total kasus kematian 1.613 orang.
Baca: Risma Sempat Marah-marah karena Mobil PCR, Khofifah Sebut Bantuan Tersebut Permintaan Pemprov Jatim
Baca: Lima Provinsi Masih Tinggi Angka Positif Covid-19: Jatim, DKI Jakarta, Sulsel, Kalteng dan Jabar
Penambahan Kasus di Jatim Tertinggi
Sementara itu Provinsi Jawa Timur kembali menjadi provinsi dengan kenaikan kasus positif virus corona (Covid-19) tertinggi di Indonesia, Minggu (31/5/2020).
Dari data Kementerian Kesehatan yang dirilis hari Minggu sore, ada 244 tambahan kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Dengan tambahan tersebut, total kini sudah ada 4.857 kasus covid-19 di Jawa Timur.
Adapun kasus kematian bertambah 24 orang.
Total kasus kematian di Jawa Timur berjumlah 396 jiwa.
Sementara itu DKI Jakarta berada di urutan kedua dalam tambahan kasus terbanyak.
Dalam 24 jam terakhir, ada 118 tambahan kasus positif.
Sehingga total kasus covid-19 terkonfirmasi di Jakarta berjumlah 7.348.
Sementara itu total kematian berjumlah 517 orang.
Data kemenkes menunjukkan Jawa Timur melebihi DKI Jakarta dalam tambahan kasus positif dalam dua hari berturut-turut.
Data pada Sabtu, 30 Mei 2020, menunjukkan ada tambahan 199 kasus di Jawa Timur.
Sedangkan di Jakarta terjadi 101 tambahan.
Baca: BNPB Mencatat Lebih Dari 1.300 Bencana Terjadi di Indonesia Hingga Akhir Mei 2020
Presiden Minta Prioritaskan Jawa Timur
Sementara itu diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 beserta Kemenkes memberi prioritas lebih kepada Jawa Timur lantaran masih tingginya kasus Covid-19.
"Di Jawa terutama agar dibantu diberikan dukungan penuh untuk Provinsi Jawa Timur, terutama yang berkaitan dengan persiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit daruratnya," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference, Rabu (27/5/2020) dilansir Kompas.com.
Menkes Terawan Agus Putranto dan Ketua Gugus Tugas Covid-19, Doni Monardo, diminta memberi perhatian lebih kepada Jawa Timur.
"Ini Pak Menteri Kesehatan juga Ketua Gugus Tugas betul-betul saya minta. Jawa timur menjadi perhatian," imbuh Jokowi.
Baca: Sempat Ditinjau Jokowi untuk Kesiapan New Normal, Ridwan Kamil Justru Perpanjang PSBB di Bekasi
Jokowi meminta tes Covid-19 dimasifkan serta pelacakan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
Jokowi juga menginstruksikan memperketat isolasi para ODP dan PDP yang terjaring.
"Yang berkaitan dengan percepatan pengujian sampel, pelacakan untuk yang terpapar di Jawa Timur betul-betul dilaksanakan langkah-langkah pengendalian," ujar Jokowi.
"Termasuk juga provinsi lain di luar Jawa yang penambahannya cukup tinggi, yaitu di Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, di Papua, dan NTB," lanjut Presiden.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)