Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mendikbud Era SBY Tawarkan Skema Pembelajaran Campuran, Ini Gagasannya

Nuh menyarankan pembelajaran siswa dan guru dilakukan secara campuran (blended system), yakni menggabungkan pembelajaran daring dan luring

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Mendikbud Era SBY Tawarkan Skema Pembelajaran Campuran, Ini Gagasannya
tribunnews.com/oro
Mohammad Nuh 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Pendidikan Nasional (kini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) Mohammad Nuh memberikan gagasan proses pembelajaran selama pandemi corona.

Nuh menyarankan pembelajaran siswa dan guru dilakukan secara campuran (blended system), yakni menggabungkan pembelajaran daring dan luring.

"Salah satu alternatifnya menggunakan blended system, yaitu ada sistem tatap muka tapi ada juga sistem virtual," ujar Nuh dalam Zoominar Lembaga Pendidikan Ma'arif NU, Senin (1/6/2020).

Menurut Nuh, dalam menerapkan sistem tersebut satuan pendidikan dapat memilih pembelajaran mana yang menerapkan sistem tatap muka dan virtual.

Dirinya menyarankan untuk menjalankan sistem pembelajaran virtual dibutuhkan infrastruktur digital.

Langkah ini dilakukan untuk meminimalisir biaya siswa untuk mengakses pembelajaran virtual.

Baca: Petisi Tunda Masuk Sekolah Selama Pandemi Sudah Ditandatangani Lebih dari 97 Ribu Orang

"Kalau kita ambil yang virtual base kita harus punya infrastruktur digital," ujar Nuh.

Berita Rekomendasi

"Kita harus ada biaya komunikasi tambahan, jadi anak akses membuka, itu kan perlu tambahan biaya pakai pulsa. Kalau kita seperti yang sekarang pakai Webinar ini kan, itu ekuivalen 10 giga, 10 giga kan sama dengan Rp10.000. Kalau ini berjam-jam sekolah itu, penambahannya akan banyak," jelas Nuh.

Nuh mengatakan dengan pengembangan platform sendiri, biaya yang diambil oleh guru dan murid dapat diminimalisir.

Baca: Satgas Lawan Covid-19 Minta Mendikbud Segara Jelaskan Protokol Kesehatan di Sekolah Saat New Normal

Pembuatan platform dapat dilakukan oleh beberapa sekolah, tetapi dapat dilaksanakan secara gabungan.

"Tidak harus setiap sekolah itu menyiapkan platformnya sendiri-sendiri tetapi harus punya proyek besar yang dikerjakan ramai-ramai. Begitu jadi dipakai oleh yang lain, sehingga semakin cepat," pungkas Nuh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas