UPDATE Corona Jawa Timur, Sidoarjo Terbanyak Kedua di Bawah Surabaya dengan 644 Kasus Positif
Jawa Timur menjadi provinsi kedua tertinggi dalam kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia. Kabupaten Sidoarjo menjadi wilayah kedua terbanyak.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Jawa Timur menjadi provinsi kedua tertinggi dalam kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Sudah ada 4.922 kasus positif covid-19 di Jawa Timur hingga Senin (1/6/2020).
Angka tersebut senilai 18,3 persen dari kasus nasional.
Adapun kasus tertinggi secara nasional terjadi di DKI Jakarta dengan 7,485 kasus atau senilai 27,8 persen.
Baca: Epidemiolog Jelaskan Alasan Mengapa Kasus Penyebaran Covid-19 di Jawa Timur Terus Meningkat
Sementara itu di Jawa Timur, Surabaya menjadi wilayah dengan kasus virus corona (Covid-19) tertinggi.
Data hingga 1 Juni 2020 menunjukkan sudah ada 2,633 kasus konfirmasi positif.
Sementara itu sebanyak 2.147 orang tengah menjalani perawatan.
Adapun pasien sembuh telah terkonfirmasi sebanyak 240 orang.
Sedangkan kasus meninggal berjumlah 246.
Berikut sebaran kasus positif covid-19 di Surabaya dikutip dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id :
1. Surabaya Barat : 295
2. Surabaya Pusat : 403
3. Surabaya Selatan : 532
4. Surabaya Timur : 885
5. Surabaya Utara : 518
Baca: Tambahan Kasus Corona Lebihi Jakarta dalam 2 Hari Terakhir, Jatim Jadi Episentrum Baru Covid-19?
Kabupaten Sidoarjo
Sementara itu Kabupaten Sidoarjo menjadi wilayah kedua terbanyak.
Dikutip dari laman covid19.sidoarjokab.go.id, hingga Selasa, 2 Juni 2020 pukul 03.10 WIB ada 664 kasus positif Covid-19.
Sementara itu terdapat 58 kasus yang berujung kematian.
Sedangkan pasien sembuh berjumlah 29 orang.
Jumlah ODP di Kabupaten Sidoarjo berjumlah 1.056 orang.
Adapun PDP berjumlah 443 Orang.
Berikut 10 daerah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Jawa Timur.
Baca: Kasus Positif Covid-19 di Jatim Meningkat, Pemprov Libatkan Masyarakat Melalui Pendirian Pos Digital
RS Darurat Covid di Jawa Timur
Sementara itu dikabarkan Menteri Kesehatan TerawanAgus Putranto, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Kepala BNPB Doni Monardo akan berkunjung ke Jatim.
Dilansir Surya.co.id, Para menteri bersama Kepala BNPB tersebut akan berkunjung ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 Jawa Timur yang berlokasi di Jalan Indrapura Surabaya.
Mereka juga akan meresmikan rumah sakit yang didirikan sebagai antisipasi lonjakan pertambahan kasus covid-19 di Jawa Timur tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Khofifah dalam jumpa pers, Senin.
“Besok (hari ini, red) Menkes, Menko PMK dan juga Kepala BNPB akan datang ke RS Darurat Covid-19 Jatim dan beliau akan meresmikan rumah sakit lapangan kita,” kata Khofifah dalam jumpa pers di Gedung Negara Grahadi, Senin (1/6/2020).
Rumah sakit darurat berbasis lapangan tersebut dibangun dengan menempati kawasan Puslitbangkes Humaniora Kemenkes dan juga eks rumah sakit kelamin.
Di sana sudah ada tiga tenda lapangan yang disulap menjadi ruang ruang bed perawatan pasien.
Rumah sakit tersebut ditujukan untuk merawat pasien covid-19 Jatim yang memiliki gejala ringan hingga sedang.
Sehingga pasien covid-19 dengan gejala berat bisa dirawat maksimal di rumah sakit rujukan.
Lebih lanjut Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan sampai hari ini sudah ada sebanyak 17 pasien yang dirawat di RS Darurat Covid-19 Jatim.
Mereka dirawat dengan kondisi gejala ringan hingga sedang.
“Kegiatan mereka setiap pagi adalah senam bersama dengan dokter dan perawat, di rumah sakit ini ada taman untuk mereka bisa menjaga kesehatan dan berelaksasi,” ucap Joni.
Sebab para pasien covid-19 yang bergejala ringan hingga sedang rata-rata tidak mengharuskan mereka untuk bedrest dan benar-benar tidak bisa beraktivitas.
Sebaliknya mereka bisa jalan-jalan dan biasanya gejalanya adalah demam, atau batuk dan pilek.
Sehingga selama menjalani masa perawatan, dengan tempat yang nyaman diharapkan bisa sekaligus meningkatkan imunitas sehingga mereka bisa cepat sembuh.
“Tadi pagi kami juga berkoordinasi dengan Kemenkes, mereka akan membantu jika ada eskalasi yang cepat dari pasien covid-19 kita dan membutuhkan ruangan lebih. Mereka siap menbantu hingga rumah sakit darurat kita bisa muat 300 hingga 500 pasien. Kalau sekarang kita buat 200 dulu,” kata Joni.
Sedangkan untuk para tenaga kesehatan yang bertugas di RS Darurat Covid-19 Jatim, juga disediakan sebanyak 70 bed. Yang ditujukan sebagai rumah singgah setelah mereka melakukan penanganan pada pasien covid-19.
“Rumah singgah untuk para tenaga kesehatan disediakan di gedung utara lantai dua. Totalnya ada 70 bed,” tegas Joni.
Sebagian artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Besok Menkes Bersama Kepala BNPB dan Menko PMK Resmikan RS Darurat Covid-19 Jatim di Surabaya.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P, Surya.co.id/Fatimatuz Zahro)