Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Belum Tentu Dapatkan Vaksin Covid-19 dari Negara Lain Meski Telah Ditemukan

Selain tidak ada jaminan untuk mendapatkan, Bambang memperkirakan harga vaksin Covid-19 juga akan melonjak di tengah pandemi ini

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Indonesia Belum Tentu Dapatkan Vaksin Covid-19 dari Negara Lain Meski Telah Ditemukan
Fahdi Fahlevi
Menteri Riset Teknologi dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menristek dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan tidak ada jaminan bagi Indonesia untuk mendapatkan vaksin virus corona atau Covid-19 dari negara lain.

Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, situasi tersebut dapat terjadi meski negara lain telah menemukan vaksin untuk virus corona.

Baca: Keluarga George Floyd dan Kelompok Aktivis Tuntut PBB Selidiki Kebrutalan Polisi

"Kita enggak ada jaminan bahwa Indonesia akan langsung bisa mendapatkan," ujar Bambang dalam diskusi yang disiarkan channel Youtube Kemenristek/BRIN, Selasa (9/6/2020).

Selain tidak ada jaminan untuk mendapatkan, Bambang memperkirakan harga vaksin Covid-19 juga akan melonjak di tengah pandemi ini.

Mengingat permintaan yang sangat tinggi terhadap vaksin ini.

"Kalaupun kita membeli langsung, ada kemungkinan harganya tidak bisa harga yang normal ya dalam kondisi pandemi ini," kata Bambang.

Berita Rekomendasi

"Di mana hukum demand supply yang normal ini tidak bisa berlaku, karena sisi demandnya itu luar biasa besar, sisi suplly-nya sangat terbatas," ucap Bambang.

Bambang menyebut, Indonesia membutuhkan vaksin untuk setidaknya dua per tiga dari sekitar 250 juta warga.

Sementara, pemberian vaksin tidak dapat dipastikan ampuh dengan menggunakan satu ampul.

Menurut Bambang, dibutuhkan booster vaksin untuk setiap proses imunisasi.

Sehingga Indonesia membutuhkan hingga 300 juta ampul vaksin Covid-19 untuk masyarakat.

"Produksi vaksin mau tidak mau kita bicara di angka mungkin 250 juta lebih atau bahkan 300 juta ampul," tutur Bambang.

Hal tersebut yang membuat pemerintah mengembangkan riset vaksin Covid-19 sendiri.

Bambang mengatakan pemerintah melakukan langkah paralel dalam pengembangan vaksin ini.

Baca: Jakarta, Jatim, dan Sulsel Masih Jadi Provinsi dengan Kasus Covid-19 Baru Terbanyak per 9 Juni

"Paralel dalam pengertian kita tetap mengembangkan vaksin yang dari awalnya dikembangkan di Indonesia dipimpin oleh lembaga Eijkman menggunakan platform yang namanya protein rekombinan," ucap Bambang.

Pengembangan vaksin ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan untuk warga Indonesia agar terhindar dari penularan virus corona.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas