Istana: Dokter Reisa Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas, Dokter Yurianto Jubir Covid-19
Juru Bicara Presiden Fadjorel Rachman mengatakan Dokter Reisa secara resmi menjadi bagian dari Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Presiden Fadjorel Rachman mengatakan Dokter Reisa Broto Asmoro secara resmi menjadi bagian dari Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19.
Sementara Achmad Yurianto tetap menjadi Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan Pandemi Covid-19.
"Dokter Reisa secara resmi adalah Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19, sedangkan Dokter Yurianto adalah Jubir Covid-19," ujar Fadjroel Rachman kepada wartawan, Selasa, (9/6/2020).
Baca: Update Corona Global 9 Juni Pukul 16.30 WIB: Tembus 7,2 Juta, Kasus di Rusia Naik Lebih dari 8.500
Keduanya kata Fadjroel akan memberikan informasi mengenai perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia, juga mengedukasi publik mengenai cara menghadapi penyebaran Corona.
"Keduanya bahu membahu memberikan informasi dan edukasi ke publik. Ayo tetap disiplin memakai masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan dan tidak berkerumun," katanya.
Baca: Arab Saudi Sedang Pertimbangkan Batasi Kuota Jemaah Haji Hanya 20 Persen Di Tengah Pandemi Covid-19
Sebelumnya Fadjroel dalam akun twitternya @fadjroel, memperkenalkan Reisa yang merupakan Eks putri Indonesia tersebut sebagai Jubir Penagananan Covid-19.
"Ada 2 Jubir Covid-19 sekarang Pak Dokter Yurianto dan Mbak Dokter Reisa Ajak Masyarakat Beradaptasi dengan Kebiasaan Baru," tulis Fadjroel dikutip Tribunnews.com dari akun twitternya, Selasa (9/6/2020).
Mengenal New Normal Beserta Panduan Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja
Berikut penjelasan mengenai new normal, beserta panduan pencegahan Covid-19 di tempat kerja.
Istilah new normal kini sudah tak asing didengar oleh masyakat.
Menurut Psikolog Yuli Budirahayu ketika dihubungi oleh Tribunnews, new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan menerapkan protokol kesehatan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Jika new normal diterapkan maka seseorang nantinya akan mengadopsi perilaku hidup berbeda agar menekan risiko penularan virus.
Baca: Butuh Solidaritas dan Kepatuhan Warga untuk Hadapi new normal Pandemi Covid-19
Baca: Bersiap untuk New Normal, Kemenpora Susun Protokol Untuk Olahraga Indonesia
"Ya melakukan perilaku hidup berbeda dari biasanya, seperti bekerja tetapi dari rumah (work from home), saat keluar rumah menggunakan masker, selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan lain sebagainya," kata Yuli.