Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mensos Berharap Bansos Juga Dapat Berdayakan Perekonomian

Bantuan sosial (bansos) tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat terdampak Covid-19.

Penulis: Mafani Fidesya Hutauruk
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Mensos Berharap Bansos Juga Dapat Berdayakan Perekonomian
Tribunnews.com/Mafani Fidesya Hutauruk
Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bantuan sosial (bansos) tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat terdampak Covid-19.

Menteri Sosial Juliari P. Batubara menyatakan, bansos juga efektif menggerakkan ekonomi rakyat, termasuk membuka peluang bagi korban PHK meraih peluang kerja.

Mensos Juliari menyatakan, bansos reguler seperti Program Sembako (Bantuan Pangan Non Tunai/BPNT), misalnya, berperan penting menggerakkan perekonomian rakyat.

Baca: Gubernur Anies Salurkan Bansos untuk Umat Prasejahtera Katolik di Jakarta Utara

“Karena bahan pangan yang dibeli, bisa didapat dari pemasok lokal. Mungkin berupa industri kecil atau mikro. Bila mendapatkan order dan bisnis mulai bergerak, bisa juga merangkul korban PHK,” kata Mensos di Jakarta (08/06/2020).

Oleh karenanya, Mensos menghimbau kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), untuk segera membelanjakan bantuan yang sudah diterima.

Baca: Mensos Siap Salurkan Bansos untuk Pekerja Film dan Teater Terdampak Covid-19

“Tujuannya untuk mendorong pergerakan ekonomi,” kata Mensos.

Berita Rekomendasi

Kementerian Sosial telah melakukan transformasi bansos pangan, dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menjadi Program Sembako. Pada skema BPNT indeks bantuan sebesar Rp110 ribu/KPM/bulan dapat dibelanjakan beras dan atau telur.

Pada pada Program Sembako indeks meningkat menjadi Rp150.000/KPM/bulan, dan komuditas yang dibelanjakan semakin beragam.

KPM bisa membelanjakan komoditas yang mengandung karbohidrat (jagung, singkong, ubi, sagu serta umbi-umbian lainnya), protein hewani (daging ayam, daging, ikan), protein nabati (tahu, tempe dan kacang-kacangan) dan vitamin mineral (sayuran dan buah-buahan).

Baca: Diduga Aniaya Nenek Karena Bansos di Bogor, Ketua RT: Niat Agar Merata Tapi Jadi Sasaran Caci Maki

Di masa pandemi Covid-19 bansos berperan penting memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yang terdampak.

“Komuditas di atas, saya kira mudah didapat di lokasi dimana KPM tinggal. Jagung, singkong, ubi, sagu serta umbi-umbian, ini jenis pangan yang mudah didapat dari petani atau warga lokal. Kemudian, untuk tahu dan tempe, ini kan industri kecil. Jadi, dari bansos bisa memberdayakan petani lokal dan industri kecil, yang pada gilirannya menghidupkan perekonomian secara lebih luas,” kata Mensos.

Dengan pilihan pangan yang bervariasi, juga mengakomodasi jenis pangan khas daerah tertentu seperti sagu (di Maluku).

“Kita mengedepankan 'local wisdom' . Jadi pemerintah daerah bisa memilih bahan pangan yang dihasilkan dan biasa dikonsumsi di daerah setempat,” kata Mensos.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas