Peneliti China: Obat Kucing Efektif untuk Virus Corona, Menghentikan Replikasi Patogen Covid-19
Peneliti di China menemukan bahwa obat kucing efektif untuk menangani virus corona. Obat pada kucing dapat menghentikan replikasi patogen Covid-19.
Penulis: Miftah Salis
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM- Hingga saat ini, obat virus corona masih dikembangkan oleh para ahli.
Terbaru, peneliti di China menemukan bahwa obat kucing efektif untuk menangani virus corona.
Obat pada kucing dapat menghentikan replikasi patogen Covid-19.
Pandemi virus corona dilaporkan terus memakan korban.
Jutaan orang di dunia telah terinfeksi.
Mengutip worldometers.info, hingga Kamis (11/6/2020) malam, sebanyak 7.492.003 orang dari 213 negara dan 2 kapal internasional telah terinfeksi.
Angka kematian mencapai 419.616, sementara sebanyak 3.803.543 orang dinyatakan sembuh.
Hingga saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ilmuwan di dunia masih mencari obat ataupun vaksin virus corona.
Baca: Kasus Corona Tembus 1.000, Politikus PKS : Pemerintah Tak Perlu Malu Revisi dan Evaluasi Kebijakan
Baca: Update Corona Global 11 Juni 2020 Sore: 7,4 Juta Orang Terinfeksi, AS Tembus 2 Juta Kasus
Baca: Toko Ritel di Brasil Mulai Dibuka Kembali setelah 2 Bulan Ditutup karena Virus Corona
Sebuah penelitian terbaru di China menunjukkan, obat yang digunakan untuk mengobati penyakit menular pada kucing secara efektif dapat menghentikan replikasi corona.
Hal ini terbukti dari tes laboratorium.
Temuan ini muncul beberapa minggu setelah pengembang obat feline dari Amerika mengumumkan bahwa pihaknya mengajukan administrasi ke Administrasi Makanan dan Obat AS untuk persetujuan darurat guna memulai uji klinis pada manusia.
Dalam sebuah makalah non-peer-review yang diunggah di server preprint bioRxiv pada Minggu (8/6/2020), para peneliti di bawah pimpinan Profesor Zhang Shuyang di Akademi Ilmu Kedokteran Tiongkok mengatakan bahwa, dari hasil pemodelan komputer dan eksperimen laboratorium menunjukkan bahwa obat yang bernama GC376 relatif efektif dan aman.
Mengutip South China Morning Post, menurut penelitian, obat GC376 berikatan dengan enzim penting Sars-CoV-2 atau virus corona.
Enzim yang bernama Mpro dapat memecah protein besar menjadi asam amino.
Virus lalu menggunakan asam amino sebagai baan pembangun.
Tanpa Mpro, virus tidak bisa membuat salinannya sendiri.
Para peneliti di China menemukan, obat tersebut dapat dengan mudah memasuk sel yang terinfeksi virus corona dan menghambat produksi.
Lebih lanjut, untuk mencapai efek maksimum, dibutuhkan dosis konsentrasi yang rendah.
Hal ini menunjukkan bahwa kemanannya sangat baik.
GC376 dikembangkan oleh Anivive Lifesciences, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Long Beach, California.
Obat ini digunakan untuk merawat anak kucing yang menderita peritonitis, yakni penyakit janin yang disebabkan oleh coronavirus.
Beberapa laporan menunjukkan kucing-kucing terinfeksi virus corona.
Sebuah penelitian pada April lalu, pimpinan Profesor Chen Hualan di Institut Penelitian Veteriner Harbin menemukan bahwa virus corona sangat buruk untuk kucing.
Ilmuwan China juga memperingatkan, kucing bisa menjadi reservoir tersembunyi atau inang perantara yang menularkan virus ke manusia.
(Tribunnews.com/Miftah)