Italia, Jerman, Perancis dan Belanda Teken Kontrak dengan AstraZeneca Pasok Vaksin Covid-19
Italia, Jerman, Perancis dan Belanda menandatangani kontrak kerjasama dengan raksasa farmasi AstraZeneca untuk memasok vaksin potensial lawan Covid-19
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, ROMA-- Italia, Jerman, Perancis dan Belanda menandatangani kontrak kerjasama dengan perusahaan farmasi raksasa AstraZeneca untuk memasok vaksin potensial melawan virus corona (Covid-19) kepada warga negara Eropa.
Kontrak itu hingga 400 juta dosis vaksin, yang dikembangkan dengan University of Oxford.
Menteri Kesehatan Italia, Roberto Speranza, mengatakan proses eksperimen vaksin ini yang telah berkembang, akan berakhir pada musim gugur.
Hal itu disampaikan Roberto Speranza dalam sebuah postingan di Facebook.
Dia menambahkan, untuk fase pertama, dosis akan tersedia pada akhir tahun ini.
Komisi Eropa menerima mandat dari pemerintah Uni Eropa pada Jumat (12/6/2020) untuk menegosiasikan pembelian vaksin virus corona yang potensial.
Sebelumnya diberitakan Novavax Inc memulai uji klinis tahap 1 kandidat vaksin Virus Corona (Covid-19) pada manusia.
Hasil awal uji klinis ini dijadwalkan keluar Juli mendatang.
Perusahaan Bioteknologi yang berbasis di Maryland, Amerika Serikat (AS) ini pada bulan April lalu mengatakan, kandidat vaksin Covid-19, NVX-CoV2373, akan menggunakan Matrix-M untuk meningkatkan respon imun.
Bahan pembantu Matrix-M terutama digunakan untuk membuat vaksin menyebabkan respon imun yang kuat, termasuk produksi antibodi yang lebih besar, dan memberikan perlindungan yang lebih tahan lama terhadap infeksi virus dan bakteri.
Baca: Kerja Sama Pembuatan Vaksin Corona, Indonesia Jalin Komunikasi dengan Norwegia dan China
Baca: Terungkap Lokasi Pemotretan Foto Panas Gadis Belia Bojonegoro, di Kamar Hotel dan Ruang Terbuka
Novavax mengharapkan hasil imunogenisitas dan keselamatan dari uji coba awal akan keluar pada bulan Juli mendatang.
Novavax mengatakan, setelah berhasil menyelesaikan tahap 1, maka uji coba tahap 2 akan dilakukan di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat.
"Tahap 2 percobaan akan menilai tingkat kekebalan, keselamatan dan pengurangan penyakit Covid-19 dalam rentang usia yang lebih luas," kata Novavax.
Novavax termasuk dalam 10 perusahaan yang melakukan uji coba vaksin Covid-19 terhadap manusia.
WHO memperkirakan 100 perusahaan tengah mengembangkan kandidat vaksin untuk menangkal Covid-19. (Reuters/Channel News Asia)