Kemenkes Kembangkan Laboratorium Uji Spesimen Covid-19, Total 139 Buah
Abdul menyatakan ke depannya akan menambahkan jam kerja dan sumber daya manusia yang terlibat sehingga akan menambah spesimen yang diperiksa per hari
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuka banyak laboratorium yang semula hanya empat laboratorium, hingga saat ini sudah terdapat 139 laboratorium di seluruh Indonesia.
Pasalnya, laboratorium berperan penting sebagai tempat untuk melakukan uji sampel swab seseorang terhadap Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Abdul Kadir Plt. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes, pada dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (16/6/2020).
"Jadi memang di awal-awal kasus itu, kita mengoperasionalkan 4 laboratorium. Namun, demikian di dalam perkembangannya ternyata eskalasi peningkatan jumlah ini begitu cepat, sehingga Menteri Kesehatan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 234 Tahun 2020," kata Abdul.
Baca: KSAD Harap Mobile Laboratorium Bio Safety Level 2 Bisa Periksa Sample Spesimen Covid dari RS TNI AD
Ia menjelaskan surat edaran tersebut mengatur tentang pembukaan laboratorium untuk melakukan pelayanan pemeriksaan Covid-19.
"Surat edaran itu memberikan kesempatan dan izin kepada semua laboratorium instansi pemerintah kementerian dan lembaga, laboratorium rumah sakit, termasuk juga laboratorium swasta untuk membuka layanan pemeriksaan laboratorium Covid-19. Sampai hari ini yang tercatat melakukan pemeriksaan adalah sebanyak 139 laboratorium yang sudah beroperasi di seluruh Indonesia," ujar Abdul.
Bertambahnya jumlah laboratorium membuat spesimen yang diperiksa pun bertambah, yang semula sehari di kisaran 1.000, sekarang spesimen yang diperiksa mencapai 19.100.
Baca: Kasus COVID-19 Sudah Tembus 40 Ribu Lebih, Pasien Sembuh Menjadi 15.703
Abdul menyatakan ke depannya akan menambahkan jam kerja dan juga sumber daya manusia yang terlibat sehingga akan menambah spesimen yang diperiksa per harinya.
"Salah satu cara yang kita lakukan untuk meningkatkan kapasitas adalah pertama kita memperpanjang jam kerja. Jadi banyak laboratorium yang jam kerjanya terbatas. Yang dulunya 6 jam, kita minta 12 jam per hari," kata Abdul.
"Tentunya dengan harapan, kalau misalnya 6 jam per hari saja kita bisa mencapai 19 ribu. Dengan dua kali lipat jam kerja ditingkatkan maka hasil pemeriksaan pun akan bertambah," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.