Gugus Tugas: Penambahan Kasus Positif Covid-19 Baru Tidak Selalu Dirawat di RS
penderita Covid-19 yang terdata dengan tidak ada gejala klinis atau bergejala minimalis, diarahkan untuk melaksanakan isolasi mandiri
Penulis: Yulis
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah mengumumkan pembaruan data terkait penambahan kasus terkonfirmasi positif pada hari ini Sabtu (4/7/2020) adalah sebanyak 1.477 orang, sehingga totalnya menjadi 62.142 orang.
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa hasil data tersebut didapatkan dari penelusuran kontak tracing terhadap kasus positif yang dirawat di Rumah Sakit (RS) kemudian ditemukan.
Rata-rata, dari data tersebut merupakan mereka yang positif namun tidak menunjukkan keluhan klinis atau minimalis.
Baca: Masa Adaptasi Kebiasaan Baru, Bisnis Digital Bisa Jadi Solusi Pemulihan Ekonomi
Baca: Daya Tahan Tubuh Lemah Rawan Tertular COVID-19
Baca: Kalung Eucalyptus Disebut sebagai Antivirus Covid-19, Ini Kata Akademisi UGM
Sehingga mereka yang terdata dengan konfirmasi positif tersebut tidak kemudian semuanya dirawat di RS.
“Penambahan 1.447 kasus baru ini, tidak dimaknai, bahwa seluruhnya masuk ke rumah sakit,” kata Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Sabtu (4/7/2020).
Hingga saat ini, tingkat penggunaan tempat tidur di RS untuk penderita Covid-19 hanya terisi sebanyak 53,50 persen saja.
Artinya ada kurang lebih separuh kapasitas tempat tidur lain yang belum terisi.
Dalam hal ini, penderita Covid-19 yang terdata dengan tidak ada gejala klinis atau bergejala minimalis, kemudian diarahkan untuk melaksanakan isolasi secara mandiri.
Tentunya hal itu harus dilandasi dengan kedisiplinan dan kepatuhan yang tinggi selama menjalankan isolasi.
“Inilah yang kemudian menjadi penting, karena kepatuhan dan kedisiplinan dalam melaksanakan isolasi, akan sangat berpengaruh terhadap penularan kasus yang baru,” kata Yuri.
Selain kasus terkonfirmasi positif, Gugus Tugas Nasional juga melaporkan adanya penambahan angka pasien yang sembuh Covid-19 sebanyak 651 sheingga total akumulasinya menjadi 28.219 orang. Sedangkan pasien meninggal menjadi 3.089 setelah ada penambahan sebanyak 53.
Kemudian untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 38.890 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 14.205 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 453 kabupaten/kota di Tanah Air.
"Kita masih melakukan pemantauan terhadap ODP sebanyak 38.890 orang, dan pengawasan secara ketat terhadap pasien, dalam pengawasan sebanyak 14.205 orang,” pungkas Yuri.
Bertambah 1.447, Kini Ada 62.142 Kasus Positif
Jumlah kasus virus corona di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Sabtu (4/7/2020), ada penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.447 orang.
Dengan penambahan tersebut, kini total kasus pasien positif virus corona di Indonesia menjadi 62.142 orang.
"Kita dapatkan jumlah kasus konfirmasi positif baru sebanyak 1.447 sehingga total positif sekarang menjadi 62.142," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam siaran langsung konferensi pers di kanal YouTube BNPB, Sabtu sore.
Selain penambahan kasus positif, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 juga bertambah sebanyak 651 orang.
Sehingga total pasien sembuh dari virus corona di Indonesia menjadi 28.219 orang.
Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga mengalami penambahan sebanyak 53 orang.
Sehingga total pasien meninggal dunia setelah terjangkit virus corona menjadi 3.089 orang.
Adapun jumlah pasien positif corona telah tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
10 Cara Pencegahan Virus Corona
1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh meningkat.
2. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol.
Mencuci tangan sampai bersih selain dapat membunuh virus yang ada di tangan kita, tindakan ini juga merupakan satu tindakan yang mudah dan murah.
Sekitar 98 persen penyebaran penyakit bersumber dari tangan.
Oleh sebeb itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang sangat penting.
Baca: Hasil Studi Mengungkap Bagaimana Cara Virus Corona Menginfeksi Sel Jantung Pasien Covid-19
3. Saat batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda menggunakan tisu atau lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).
4. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.
5. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut (segitiga wajah).
Tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi dengan virus.
Jika kita menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi, maka virus dapat mudah masuk ke tubuh kita.
Baca: Gejala Virus Flu Babi yang Dikhawatirkan Menjadi Pandemik Seperti Virus Corona
6. Gunakan masker secara benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit atau berada di tempat umum.
7. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah secara benar, lalu cucilah tangan Anda.
8. Mununda perjalanan ke daerah atau negara di mana virus ini ditemukan.
9. Hindari pebergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat.
Terutama jika anda merasa demam, batuk, dan sulit bernapas.
Segera hubungi petugas kesehatan terdekat dan mintalah bantuan mereka.
Sampaikan pada petugas jika dalam 14 hari sebelumnya Anda pernah melakukan perjalanan terutama ke negara terjangkit.
Atau pernah kontak erat dengan orang yang memiliki gejala yang sama.
Baca: Peneliti: Virus Corona Bermutasi, Sembilan Kali Lebih Menular
Kemudian ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat.
10. Selalu pantau perkembangan penyakit Covid-19 dari sumber resmi dan akurat.
Ikuti arahan dan informasi dari petugas kesehatan dan dinas kesehatan setempat.
Informasi dari sumber yang tepat dapat membantu Anda melindungi diri dari penularan dan penyebaran Covid-19.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri/Facundo Chrysnha Pradipha)