"Ada Sejumlah Pihak yang Menganggap Covid-19 Konspirasi dan Rekayasa"
Padahal, kata Doni, saat ini kasus kematian pasien Covid-19 yang meninggal dunia sudah mencapai 3.606 orang.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan masih banyak masyarakat yang percaya bahwa Covid-19 merupakan sebuah konspirasi dan rekayasa.
Hal itu mengakibatkan banyak masyarakat yang tak menaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sehingga kasus baru terus melonjak.
"Masih ada sejumlah pihak yang menganggap ini konspirasi, Covid rekayasa, Covid ini konspirasi," kata Doni usai rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020).
Baca: Jokowi Targerkan 30 Ribu Spesiemen Covid-19 Bisa Diperiksa Setiap Hari
Baca: Jokowi Menolak Laporan Menteri Saat Rapat Bahas Lonjakan Kasus Covid-19
Padahal, kata Doni, saat ini kasus kematian pasien Covid-19 yang meninggal dunia sudah mencapai 3.606 orang.
Adapun di seluruh dunia total kematian pasien Covid-19 mencapai 571.674 orang.
Untuk itu, ia meminta seluruh tokoh masyarakat dan agama dilibatkan dalam proses sosialisasi bahaya Covid-19 dan pencegahannya.
Dengan demikian, masyarakat bisa memahami bahayanya dan menjalankan protokol kesehatan untuk menekan penyebarannya.
"Tokoh-tokoh masyaraakat, khususnya para ulama ini juga menjadi penekanan Bapak Wakil Presiden untuk melibatkan para ulama di seluruh daerah agar seluruh program sosialisasi ini bisa betul-betul dipahami dengan baik," ujar Doni.
"Semua pihak harus betul-betul memahami ini. Menyampaikan pesan bahwa Covid ini ibaratnya, mohon maaf, ibaratnya adalah maalaikat pencabut nayawa bagi mereka yang rentan," lanjut dia.
Diketahui, lansia yang dimaksud rentan terjangkit Covid-19 adalah di atas usia 50 tahun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gugus Tugas: Masih Ada Masyarakat Percaya Covid-19 Konspirasi"