Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bio Farma Terima Vaksin Virus Corona dari China

Sampel vaksin Covid-19 itu akan digunakan untuk uji klinis tahap tiga kepada relawan atau warga Indonesia.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bio Farma Terima Vaksin Virus Corona dari China
Zhang Yuwei / XINHUA / Xinhua via AFP
Ilustrasi: Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020. 

Siap Uji Klinis Tahap Tiga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PT Bio Farma (Persero) telah menerima 2.400 sampel vaksin dari perusahaan China Sinovac Biotech Ltd pada Minggu (19/7/).

Sampel vaksin Covid-19 itu akan digunakan untuk uji klinis tahap tiga kepada relawan atau warga Indonesia.

"Vaksin sudah diterima di Bio Farma kemarin Minggu (19/7). Jumlah yang diterima 2.400 vaksin," kata Kepala Bagian Komunikasi Perusahaan Bio Farma, Iwan Setiawan, Senin (20/7).

Uji klinis tahap satu dan tahap dua sudah dilakukan di China.

Adapun uji klinis yang dilakukan Bio Farma akan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Bio Farma juga akan
memperoleh pengetahuan mengenai teknologi vaksin dari Sinovac terkait uji klinis tahap tiga ini.

Menurut Honesti, Bio Farma bekerja sama dengan Universitas Padjajaran (Unpad) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk mempersiapkan uji klinis tahap tiga.

Berita Rekomendasi

BUMN spesialis vaksin ini juga melakukan koordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Vaksin lokal untuk Covid-19 juga saat ini tengah dikembangkan dan diprediksi akan tersedia bagi masyarakat pertengahan 2022 mendatang.

Baca: Pernyataan Anji soal Foto Jenazah Covid-19 Tuai Kritik, Sudah Minta Maaf pada PFI Pusat

Honesti mengungkapkan, pengembangan vaksin lokal ini dilakukan oleh Bio Farma di bawah konsorsium nasional yang dibentuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Konsorsium ini juga terdiri dari Eijkman Institute, kementerian dan institusi terkait, serta perguruan tinggi.

Eijkman Institute akan mengembangkan klon prorotipe sebagai awal pembuatan vaksin lokal ini.

Target untuk menyelesaikan klon prototipe adalah pada Februari 2021. Kemudian, Bio Farma akan melanjutkan proses ini secara bertahap pada tingkat pengembangan.

Baca: Jokowi Bubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 

Uji pra klinis baru akan dilaksanakan pada kuartal kedua 2021 dan uji klinis pada kuartal ketiga 2021.

"Apabila hasil uji klinis bagus, vaksinnya akan tersedia untuk masyarakat pada kuartal pertama 2022 atau pertengahan 2022," kata Honesti.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan, alasan Indonesia menjalin kerjasama dengan Sinovac, karena Sinovac memiliki proses pengembangan vaksin paling cepat dibanding perusahaan biofarmasi lainnya.

"Kenapa Sinovac, karena ternyata dari laporan WHO yang terakhir, Sinovac ini adalah satu dari tiga vaksin yang tahapannya paling cepat di antara sekian banyak yang melakukan penelitian atau percobaan mengenai vaksin," kata Bambang dalam diskusi webinar, Senin (20/7).

Metode pengembangan vaksin yang dilakukan Sinovac dan Biofarma adalah menggunakan platform inactivity virus yakni virus yang dilemahkan.

Terdapat dua perusahaan biofarma lain di dunia yang sedang melakukan pengembangan vaksin Covid-19.

Baca: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Pemprov DKI Diminta Perberat Sanksi Pelanggar PSBB Transisi

Kedua perusahaan tersebut diantaranya adalah Astrazeneca dan Moderna.

Astrazeneca yang menggandeng Oxford University adalah menggunakan vektor. Sementara Moderna menggunakan RNA.

Selain itu, Bambang mengungkapkan terdapat persamaan virus yang ada di
Indonesia dengan yang ada di Wuhan, China.

"Memang dari hasil whole genome secuencing virus corona yang sudah dikirimkan Eijkmann kepada GISAID. Mayoritas virus yang beredar di Indonesia itu punya kemiripan dengan virus yang berasal dari Wuhan," kata Bambang. (reynas/tribunnetwork/cep)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas