Jawa Timur Tertinggi, Kini Ada 6 Provinsi yang Miliki Lebih dari 5.000 Kasus Covid-19
Sebanyak enam provinsi di Indonesia kini memiliki kasus Covid-19 di atas 5.000 kasus. Jawa Timur dan DKI Jakarta tertinggi.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak enam provinsi di Indonesia kini memiliki kasus Covid-19 di atas 5.000 kasus.
Hal ini seiring dengan jumlah kasus virus corona di Indonesia yang masih terus meningkat.
Data yang dihimpun pemerintah pada Selasa (21/7/2020) pukul 12.00 WIB menyebut ada tambahan 1.655 kasus baru pasien positif corona dalam 24 jam terakhir.
Sehingga kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 89.869 orang.
Dilansir data Kementerian Kesehatan yang diunggah Twitter BNPB, Selasa, Jawa Timur masih menjadi wilayah dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi.
Baca: BREAKING NEWS UPDATE Corona 21 Juli, Pasien Positif Bertambah 1.655, Total Kasus 89.869
Jawa Timur kini memiliki 18.828 kasus positif Covid-19.
Hal ini setelah kasus positif bertambah 283 kasus dalam 24 jam terakhir.
Urutan kedua terdapat Provinsi DKI Jakarta.
Dengan tambahan 433 kasus baru, total kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 17.279 kasus.
Urutan ketiga terdapat Provinsi Sulawesi Selatan.
Dengan tambahan 93 kasus baru, total kasus di Sulsel mencapai 8.257 kasus.
Urutan keempat diduduki Provinsi Jawa Tengah.
Dengan tambahan 121 kasus baru, sudah ada 7.407 kasus di Jateng.
Urutan kelima terdapat Jawa Barat.
Dengan 61 tambahan kasus baru, total kasus di Jabar mencapai 5.659.
Sementara itu Kalimantan Selatan berada di urutan keenam.
Per hari ini, kasus Covid-19 Kalsel melebihi lima ribu kasus.
Dengan tambahan 92 kasus baru, total kasus Covid-19 di Kalsel mencapai 5.083.
Baca: Begini Struktur dan Tugas Komite Kebijakan yang Dibentuk Presiden Hadapi Covid-19
Sementara itu, pasien sembuh secara nasional bertambah 1.489 orang.
Sehingga total kasus sembuh mencapai 48.466 orang.
Adapun kasus kematian bertambah 81, sehingga total kasus kematian 4.320 orang.
Demikian data dilansir Twitter BNPB, Selasa sore.
Baca: Vaksin Covid-19 Siap Diuji Klinis pada Agustus 2020 dan Diproduksi 2021
Vaksin Corona Tiba di Indonesia
Sementara itu, vaksin virus corona Covid-19, Sinovac, siap diuji klini pada sejumlah orang di Indonesia.
Vaksin asal China tersebut diharap dapat dimanfaatkan untuk menekan penyebaran virus corona di Indonesia yang semakin tinggi.
Perusahaan pelat merah, Bio Farma, menerima vaksin Sinovac sebanyak 2.400 vaksin pada pekan lalu.
"Vaksin ini akan dites dulu di internal lab Bio Farma. Namun clinical trial akan dilakukan oleh Unpad (Universitas Padjajaran)," ujar Neni Nurainy, Research and Development Bio Farma dilansir Kompas.com, Senin (20/7/2020).
Adapun uji klinis fase 3 ini merupakan uji khasiat vaksin corona untuk mengetahui efektivitas vaksin dalam melawan infeksi Covid-19.
"Uji klinis ini sebenarnya membutuhkan waktu yang cukup lama, namun kita telah mempunyai cukup data bahwa vaksin ini aman dan berkhasiat,” ungkap Neni.
“Sehingga nanti akan keluar yang namanya emergency use authority," imbuhnya.
Baca: Survei Indikator: Kepercayaan Publik kepada Menkes Tangani Covid-19 Menurun
Untuk diketahui, emergency use authority adalah regulasi untuk mempercepat produksi vaksin.
Yakni dengan landasan data yang cukup terkait khasiat dan keamanan vaksin yang diberikan selama uji klinis fase 3 dilakukan.
Menurut Neni, uji klinis fase 3 rencananya akan mulai dilakukan pada awal Agustus mendatang.
Ditargetkan, selama 6 bulan sebelum diproduksi massal pada kuartal I tahun 2021.
"Jadi selama produksi, uji klinis vaksin Sinovac ini tetap diteruskan," kata Neni.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Kompas.com/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)