Indonesia Urutan 3 Dunia, Negara Terbanyak Tambahan Pasien Meninggal Covid-19 per 23 Juli 2020
Indonesia menjadi negara ketiga terbanyak di dunia untuk tambahan jumlah pasien meninggal karena Covid-19 per Kamis, 23 Juli 2020.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia menjadi negara ketiga terbanyak di dunia untuk tambahan jumlah pasien meninggal karena Covid-19 per Kamis, 23 Juli 2020.
Dari total tambahan sebanyak 117 orang meninggal sehari terakhir, Indonesia berada di bawah Meksiko dan Rusia.
Sementara tambahan pasien meninggal dari 215 negara terjangkit corona per Kamis sore mencapai 1.423 orang.
Dihimpun dari data worldometers.info, 24 negara dari total 215 negara terjangkit mengalami penambahan jumlah pasien meninggal dunia per Kamis sore.
Baca: Tambah Hampir 2.000 Kasus, Indonesia Peringkat 4 Dunia Jumlah Penambahan Kasus per 23 Juli
Indonesia dengan jumlah penambahan pasien meninggal sebanyak 117 orang berada di urutan ketiga negara terbanyak di dunia.
Yakni di bawah Meksiko di urutan pertama dengan penambahan warga meninggal sebanyak 790 orang.
Lalu kedua Rusia dengan penambahan 147 orang meninggal.
Setelah Indonesia, di urutan keempat ada Bolivia dengan tambahan 55 orang meninggal.
Kelima ada Bangladesh dengan tambahan 50 orang.
Nomor 4 Tambahan Kasus Terbanyak Dunia
Baca: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 23 Juli 2020: Bertambah 1.906, Kini Ada 93.657 Kasus
Penambahan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.906 kasus per Kamis, 23 Juli 2020 hingga menjadikan total 93.657 kasus.
Dari jumlah tersebut sekaligus mencatatkan Indonesia sebagai negara terbanyak ke-4 di dunia untuk penambahan jumlah kasus per hari ini.
Indonesia berada di bawah tiga negara dengan jumlah penambahan kasus terbanyak di dunia. yakni Mksiko, Rusia, dan Bangladesh.
Masing-masing mencatatkan penambahan jumlah kasus di atas dua ribu kasus dalam sehari terakhir.
Data dari worldometers.info, peringkat pertama ada Meksiko dengan penambahan kasus sebanyak 6.019.
Lalu negara kedua terbanyak adalah Rusia dengan jumlah penambahan kasus 5.848.
Urutan ketiga yakni Bangladesh dengan jumlah penambahan 2.856.
Indonesia keempat, kemudian kelima yakni Bolivia dengan 1.778 penambahan kasus.
Dari sekian angka terseut, penambahan kasus Covid-19 di dunia mencapai 29,974 kasus per Kamis siang ini.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan total jumlah kasus terbanyak di dunia, yakni 4.101.308 kasus.
Sementara di urutan kedua dan ketiga ada Brasil dengan total 2.231.871 kasus, dan India total 1.241.416.
Baca: Usai Lampaui China, Kini Indonesia Lampaui Mesir dalam Jumlah Kasus Positif Corona, Urutan 24 Dunia
Sebelumnya diberitakan, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia yang tercatat pada Kamis (23/7/2020) pukul 12.00 WIB terus bertambah.
Tercatat, terdapat 1.906 penambahan konfirmasi kasus positif, dari sebelumnya 91.751 kasus.
Sehingga total kasus corona di Indonesia menjadi 93.657 kasus.
Hal itu disampaikan dalam website resmi milik pemerintah covid19.go.id, pada Kamis (23/7/2020) sore.
Kabar baiknya, ada sejumlah 1.909 pasien yang berhasil sembuh.
Artinya jumlah pasien sembuh total menjadi 52.164, dari pasien sebelumnya sebanyak 50.228 pasien.
Sementara, kasus kematian masih terus meningkat.
Kini, jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona bertambah 117 kasus.
Sehingga total kasus kematian menjadi 4.576 kasus dari sebelumnya 4.459 kasus.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Provinsi Jawa Timur kini menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak.
Disusul dengan DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.
Pencegahan virus corona menurut WHO
Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah COVID-19.
Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.
Cara mencegah kemungkinan terinfeksi COVID-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:
1. Cuci tangan teratur
Secara teratur dan menyeluruh bersihkan tangan Anda dengan gosok berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.
Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gosok tangan berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.
2. Sosial distancing
Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.
Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.
Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus COVID-19 jika orang tersebut menderita batuk.
3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat terpapar virus.
Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.
Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.
Pastikan orang-orang di sekitarmu, mengikuti 'kebersihan pernapasan' yang baik.
Ini berarti menutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.
4. Segera buang tisu bekas
Karena tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus.
Dengan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, maka bisa melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan COVID-19.
5. Tetap di rumah jika merasa tidak sehat
Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.
Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.
Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.
Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.
Ikuti perkembangan COVID-19 terbaru (kota atau area lokal di mana COVID-19 menyebar luas).
Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.
Karena memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena COVID-19 di salah satu area ini.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Maliana)