Indonesia Jadi Negara Terbanyak ke-6 untuk Penambahan Kasus Pasien Positif Covid-19 per 24 Juli 2020
Indonesia menjadi negara keenam terbanyak untuk penambahan kasus pasien Covid-19 per Jumat (24/7/2020).
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia menjadi negara keenam terbanyak untuk penambahan kasus pasien Covid-19 per Jumat (24/7/2020).
Ada penambahan kasus sebanyak 1.761 sehingga total kasus pasien positif di Indonesia mencapai 95.418.
Dengan jumlah tersebut, tercatat Indonesia sebagai negara terbanyak ke-6 di dunia untuk penambahan kasus positif per hari ini.
Indonesia berada di bawah lima negara dengan jumlah penambahan kasus terbanyak di dunia, yakni, Meksiko, Rusia, Bangladesh, India dan Filipina.
Masing-masing negara tersebut mencatatkan penambahan kasus pasien positif Covid-19 di atas dua ribu dalam sehari terakhir.
Dilansir laman resmi worldometers.info, peringkat pertama ada Meksiko dengan penambahan kasus sebanyak 8.438.
Peringkat kedua, ada Rusia dengan penambahan kasus pasien positif sebanyak 5.811.
Selanjutnya Bangladesh menempati urutan ketiga dengan penambahan kasus sebanyak 2.548.
Lalu, India yang menempati urutan keempat penambahan kasus pasien positif, yakni sebanyak 2.154.
Kemudian, urutan kelima ada Filipina dengan penambahan kasus sebanyak 2.103, disusul Indonesia diurutan keenam.
Baca: Update Corona Indonesia 24 Juli 2020: Bertambah 1.761, Kini Ada 95.418 Kasus
Baca: Peneliti Ungkap 3 Perilaku Sederhana Ini Bisa Hentikan Pandemi Virus Corona di Dunia
Sementara jumlah penambahan kasus Covid-19 di dunia per hari ini mencapai 33.462 kasus.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan total jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia, yakni mencapai 4.170.333.
Disusul Brazil dan India diurutan kedua dan ketiga, dengan total kasus masing-masing 2.289.951 dan 1.290.284.
Pencegahan virus corona menurut WHO
Melalui laman resminya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menuliskan langkah-langkah pencegahan dasar Covid-19.
Berikut tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah kemungkinan terinfeksi Covid-19:
1. Mencuci tangan sesering mungkin
Dianjurkan agar selalu mencuti tangan secara teratur dan menyeluruh.
Bersihkan tangan dengan pembersih berbahan alkohol atau dengan sabun dan air.
Mencuci tangan akan membutuh virus yang mungkin menempel.
2. Pertahankan jarak sosial
Pertahankan harak setidaknya satu meter (tiga kaki) antara Anda dengan siapa saja yang batuk atau bersin.
Dijelaskan, ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut.
Kemungkinan besar cairan tersebut mengandung virus.
Jika Anda terlalu dekat, kemungkinan besar Anda akan menghirup tetasan tersebut.
Baca: Kabar Gembira! Vaksin Covid-19 dari Oxford Berbuah Hasil Baik, Mampu Netralkan Virus Corona di Tubuh
3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Tangan menyentuh banyak permukaan yang kemungkinan besar sebagai tempat virus.
Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.
Hal itu membuat virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat Anda sakit.
4. Menutupi mulut dan hidung ketika batuk atau bersin
Pastikan Anda, dan orang-orang di sekitar mengikuti kebersihan pernapasan yang baik.
Caranya dengan menutupi mulut dan hidung Anda dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.
5. Jika demam, batuk, dan sulit bernapas, segera cari perawatan medis
Dianjurkan tetap di rumah jika Anda merasa tidak sehat.
Jika Anda mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu.
Ikuti arahan otoritas kesehatan setempat Anda.
Baca: Vaksin Covid-19 Buatan China Klaim Akan Siap Akhir 2020
Hal tersebut dilakukan karena otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah Anda.
Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan dengan cepat mengarahkan Anda ke fasilitas kesehatan yang tepat.
6. Update informasi terkait Covid-19
Update informasi tentang perkembangan terbaru tentang Covid-19.
Ikuti saran yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan.
Otoritas kesehatan publik nasional dan lokal lebih mengerti tentang cara melindungi diri sendiri dan orang lain dari COVID-19.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Fajar)